(Vibizmedia – London) Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, melakukan serangkaian kunjungan strategis ke pusat teknologi global di Inggris untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Inggris, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pengembangan ekosistem inovasi digital.
Dalam lawatannya ke kantor pusat IBM United Kingdom dan pusat inovasi Plexal Innovation Hub di London, Wamenkomdigi menyoroti pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan.
Nezar memberikan apresiasi terhadap pendekatan IBM yang menekankan regulasi sektoral berbasis risiko dalam penerapan AI. Menurutnya, pendekatan ini menawarkan fleksibilitas yang memungkinkan inovasi berkembang, sekaligus menjaga aspek keamanan dan etika.
“Pendekatan berbasis sektor ini memungkinkan pengaturan AI dilakukan secara lebih adaptif, sesuai konteks penggunaannya, tanpa menghambat laju inovasi yang sangat dibutuhkan,” ujar Nezar dalam keterangannya dari London, Jumat (13/6/2025).
Dalam diskusi dengan perwakilan IBM UK, Nezar juga menggarisbawahi perbedaan antara filosofi AI Inggris yang berorientasi pada pengaturan penggunaan ketimbang teknologinya secara menyeluruh—berbeda dengan pendekatan horizontal yang diterapkan Uni Eropa. Filosofi pro-inovasi ini, kata Nezar, sejalan dengan visi Indonesia untuk menciptakan ekosistem digital yang dinamis dan terpercaya.
Kunjungan dilanjutkan ke Plexal Innovation Hub, sebuah pusat inovasi yang mengintegrasikan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, investor, dan pelaku startup. Berdiri sejak 2017, Plexal berperan sebagai akselerator transformasi teknologi yang berdampak sosial, ekonomi, dan keamanan.
“Plexal menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu mendorong inovasi yang berdampak nyata. Model ini sangat relevan untuk diadopsi dalam pengembangan ekosistem digital di Indonesia,” ungkap Nezar.
Plexal menyediakan berbagai layanan strategis, mulai dari konsultasi inovasi, riset pasar, proof of concept, pilot project, hingga program akselerator. Mereka aktif mendukung sektor-sektor strategis seperti keamanan siber, kesehatan digital, AI, teknologi inklusif untuk penyandang disabilitas, fintech, serta mobilitas kota masa depan.
Kunjungan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk terus membuka diri terhadap kolaborasi internasional dan pembelajaran dari praktik terbaik global. Pendekatan pro-inovasi dalam tata kelola AI dan model ekosistem inovasi yang diadopsi Inggris dapat menjadi referensi penting dalam membangun masa depan digital Indonesia yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.
