Indonesia dan Singapura Perkuat Kerja Sama Ekonomi dalam Pertemuan 6WG ke-15 di Singapura

0
157
Menteri Koordinator Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO: KEMENKO EKON

(Vibizmedia-Nasional) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Gan Kim Yong, memimpin The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) yang berlangsung di Singapura pada Minggu (15/6).

Pertemuan tahunan tingkat menteri ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Singapura melalui enam kelompok kerja utama, yakni:

1.Batam, Bintan, dan Karimun (BBK)

2.Investasi

3.Ketenagakerjaan

4.Transportasi

5.Agribisnis

6.Pariwisata

“Kerja sama Indonesia dan Singapura tidak hanya berdampak langsung terhadap ekonomi kedua negara, namun juga berpengaruh pada stabilitas ekonomi kawasan dan global. Oleh karena itu, kerja sama ini harus terus dijaga relevansinya dalam menghadapi tantangan global,” ujar Airlangga dalam keterangannya, pada Senin, 16 Juni 2025.

Dalam sambutannya, Gan Kim Yong menekankan pentingnya menciptakan iklim usaha dan regulasi yang mendukung investasi. Ia mendorong kolaborasi erat antara pemerintah dan sektor swasta demi memaksimalkan peluang yang ada.

Salah satu sorotan penting pertemuan adalah pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, khususnya peningkatan kemudahan visa dan investasi di Nongsa Digital Park yang kini menarik minat besar dari investor asing, terutama dalam sektor pusat data (data center).

Kedua Menteri juga mencatat dampak positif dari Kendal Industrial Park di KEK Kendal yang memberikan kontribusi signifikan dalam penciptaan lapangan kerja dan peningkatan arus investasi.

Kerja sama di bidang energi turut menunjukkan kemajuan, khususnya dalam perdagangan listrik lintas batas dan proyek Carbon Capture Storage (CCS) yang mendukung target pertumbuhan ekonomi hijau kedua negara. Sementara di sektor ketenagakerjaan, kedua negara sepakat mendorong peningkatan kapasitas SDM, dengan menekankan program pelatihan teknologi seperti Tech-talent dan Tech:X untuk membekali generasi muda menghadapi ekonomi digital.

Dalam sektor agribisnis, dibahas percepatan adopsi teknologi pertanian modern serta pembukaan peluang perdagangan baru. Inisiatif ini diharapkan meningkatkan ketahanan dan inovasi pangan Indonesia dan Singapura. Kerja sama transportasi juga mengalami kemajuan, dengan peningkatan konektivitas udara dan pembukaan rute langsung ke destinasi wisata prioritas seperti Labuan Bajo, yang diproyeksikan mendorong ekonomi lokal dan sektor pariwisata.

Pariwisata menjadi sektor strategis yang dibahas dalam pertemuan ini. Sepanjang tahun 2024, Indonesia tercatat sebagai kontributor wisatawan asing terbesar kedua bagi Singapura dengan 2,5 juta pengunjung, sementara Singapura menjadi sumber wisatawan asing ketiga terbesar ke Indonesia dengan 1,4 juta pengunjung.

Untuk meningkatkan angka tersebut, kedua negara sepakat memperluas kerja sama melalui program twinning destination, cruise tourism, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions).

“Program cruise dari Singapura ke destinasi wisata Indonesia seperti Belitung akan sangat menguntungkan dan memberikan dampak ekonomi langsung,” ujar Airlangga.

Pertemuan tingkat menteri ini ditutup dengan penandatanganan Joint Report to Leaders, yang akan disampaikan dalam Leader’s Retreat antara kedua negara pada 16 Juni 2025 di Singapura. Kedua negara berkomitmen untuk terus mendorong keterlibatan aktif sektor swasta guna memperkuat sinergi ekonomi bilateral dan menjawab tantangan global dengan kolaborasi konkret.