
(Vibizmedia-Nasional) Di tengah tekanan ekonomi yang masih membayangi sepanjang tahun 2025, hasil survei nasional terbaru dari YouGov justru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia tetap bersikap positif terhadap masa depan.
Perusahaan riset yang berbasis di London, Inggris ini melakukan survei pada 17–21 April 2025 lalu, mengungkapkan meski menghadapi stagnasi pendapatan dan meningkatnya biaya hidup, sebanyak dua dari tiga responden (68 persen) tetap merasa optimis. Mayoritas dari mereka menggambarkan diri sebagai “optimis” (28 persen) atau “penuh harapan” (26 persen), sementara hanya 17 persen yang mengaku merasa khawatir terhadap situasi saat ini.
“Temuan YouGov menunjukkan masyarakat Indonesia memiliki kemampuan beradaptasi yang luar biasa di tengah tekanan ekonomi,” ujar General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit, dalam keterangannya, pada Selasa, 17 Juni 2025.
Survei tersebut juga mencatat bahwa 46 persen responden menyatakan pendapatannya tidak berubah dibandingkan tahun lalu, sementara 18 persen mengalami penurunan. Meskipun demikian, semangat optimisme tetap terasa merata di berbagai kelompok usia, dengan tingkat optimisme tertinggi ditemukan pada kelompok usia 35–44 tahun (72 persen).
YouGov juga mencatat adanya perbedaan strategi penghematan antar generasi. Gen Z, misalnya, lebih banyak memangkas pengeluaran pada kategori dasar seperti layanan kesehatan dan belanja kebutuhan pokok. Hal ini mencerminkan bagaimana kelompok usia muda mulai mengatur ulang prioritas pengeluaran mereka.
“Temuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana masyarakat mengelola tekanan dan merespons tantangan ekonomi. Bagi pelaku usaha, institusi, maupun pembuat kebijakan, ini adalah momentum penting untuk menyusun pendekatan yang lebih relevan, empatik, dan berdampak langsung dalam kehidupan masyarakat,” kata Edward.
Edward juga menegaskan komitmen YouGov untuk terus menghadirkan data dan wawasan yang tajam serta terpercaya. “Kami berkomitmen untuk terus menyediakan insight yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan bermakna,” katanya.