(Vibizmedia – Jakarta) Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menegaskan bahwa ekonomi kreatif Indonesia yang digerakkan oleh generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru. Dalam sambutannya di US-Indonesia Creative Economy Forum yang digelar di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (17/6/2025), Irene menyebut kemitraan internasional, termasuk dengan Amerika Serikat, sebagai katalis penting bagi pertumbuhan industri ekraf yang berkelanjutan.
“Ekonomi kreatif adalah the new engine of growth bagi Indonesia. Kami yakin kemitraan strategis seperti ini akan menghadirkan percepatan nyata,” ujar Irene di hadapan para pelaku industri kreatif kedua negara.
Forum ini merupakan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar AS dan US–ASEAN Business Council, mempertemukan talenta kreatif lokal dengan pelaku industri kreatif global di bidang film, gim, animasi, desain, hingga penerbitan berbasis teknologi digital.
Indonesia dinilai memiliki keunggulan berupa populasi muda yang kreatif serta penetrasi internet yang tinggi—kombinasi yang telah menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu penggerak utama PDB nasional. Sementara itu, Amerika Serikat memiliki posisi strategis sebagai pusat inovasi global dan produksi konten digital, yang menjadikannya mitra ideal untuk memperkuat ekosistem ekraf Indonesia.
“Kami percaya kolaborasi ini bisa membuka jalan bagi karya lokal untuk menjangkau audiens global. Dari YouTube, Roblox, Netflix, sampai Scholastic—semuanya bisa menjadi pintu masuk bagi talenta Indonesia untuk go global,” tambah Irene.
Irene juga menekankan pentingnya forum ini dalam membuka akses bagi talenta lokal untuk bertemu langsung dengan industri dunia. Menurutnya, subsektor seperti gim, film, dan penerbitan adalah bidang yang sangat potensial, terlebih dengan dukungan teknologi baru seperti AI dan blockchain yang makin relevan dalam dunia kreatif.
Ia mendorong generasi muda untuk tak ragu menampilkan karya dan menggandeng kolaborator untuk saling menguatkan. “Jangan takut mengekspresikan diri. Karya kalian penting. Kalau ragu, cari partner. Maju bareng-bareng,” pesan Irene.
Selain membuka peluang kolaborasi, forum ini juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjadikan anak muda sebagai pencipta—bukan hanya konsumen—dalam ekosistem digital global.
Acting Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar AS, Jason Rebholz, turut menyampaikan bahwa ekonomi kreatif kini menjadi bidang kerja sama strategis baru dalam hubungan bilateral AS–Indonesia. “Selama 75 tahun kita bermitra secara ekonomi. Kini saatnya kita mencari cara baru melalui ekonomi kreatif,” ujarnya.
Wamen Ekraf Irene turut didampingi oleh Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Muhammad Neil El Himam, serta Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu.









