Kemenparekraf Perkuat Kesiapan Ekspor Pelaku Ekraf Lewat Bootcamp ASIK di Yogyakarta

0
198
Foto; Kemenekraf

(Vibizmedia – Yogyakarta) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong daya saing ekspor pelaku ekonomi kreatif melalui program Akselerasi Kreasi Ekspor Indonesia (ASIK). Program ini resmi digelar perdana di Yogyakarta, dengan fokus utama pada subsektor kriya.

“Ekspor tidak boleh hanya menjadi label keren, tapi harus menjadi jalan nyata untuk menaikkan omzet dan menciptakan lapangan kerja berkualitas. Ekonomi kreatif bukan pelengkap, tapi fondasi ekonomi masa depan,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, saat membuka Bootcamp ASIK di ARTOTEL Yogyakarta, Jumat (27/6/2025).

ASIK merupakan program komprehensif yang mencakup kurasi produk, pelatihan, sertifikasi, business matching, hingga partisipasi dalam pameran nasional dan internasional. Program ini menyasar subsektor kriya, fesyen, dan kuliner dengan potensi ekspor tinggi.

Dari 171 jenama kriya yang mendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 20 yang terpilih mengikuti bootcamp di Yogyakarta. Mereka membawa ragam warisan kriya Nusantara seperti kayu, kulit, keramik, tekstil, logam, dan batu, yang berpeluang menembus pasar global.

Wamenparekraf Irene menekankan pentingnya membangun jejaring dan kolaborasi lintas sektor dalam membentuk ekosistem ekspor yang berkelanjutan. “Kalian adalah top 10% dari seluruh pendaftar. Jadikan kesempatan ini untuk belajar, saling menguatkan, dan membangun jaringan yang bertahan lama,” pesannya.

Sebagai tindak lanjut, Kemenparekraf akan memberikan dukungan lanjutan seperti pendampingan usaha, fasilitasi sertifikasi, pelatihan ekspor lanjutan, dan koneksi ke pasar global melalui jaringan ITPC dan mitra internasional.

“Tujuan akhirnya bukan hanya agar produk kriya hadir di pasar dunia, tetapi agar pelaku ekraf Indonesia tumbuh sebagai pemain global yang mandiri dan berdaya saing. Ekspor harus memberi nilai tambah nyata bagi tanah air,” tegas Irene.

Program ASIK menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari kekuatan lokal. Dalam kegiatan ini, Irene turut didampingi oleh Direktur Kriya, Neli Yana.