(Vibizmedia – Batam) Sektor industri teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology/ICT) dipandang sebagai salah satu pendorong utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dalam Focused Group Discussion (FGD) bertajuk “Potensi Penguatan Industri Elektronika dalam Rangka Pengembangan Industri AI di Indonesia” yang berlangsung di Batam, Kamis (10/7).
“Pemerintah memiliki keinginan kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Salah satu sektor yang kami nilai punya kontribusi besar adalah industri ICT,” ujar Faisol.
Ia menjelaskan, pemerintah tengah mencermati keberhasilan negara-negara seperti India, Vietnam, dan Taiwan dalam mengembangkan industri berbasis teknologi tinggi. “India, misalnya, dalam satu dekade terakhir mampu menarik investasi besar dan membangun industri ICT yang kokoh. Pengalaman mereka kini menjadi bahan pembelajaran untuk kita,” imbuhnya.
Faisol juga menegaskan bahwa ekspor merupakan instrumen vital untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dari sektor industri pengolahan bernilai tambah tinggi, termasuk produk ICT. “Industri ini memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mendorong kontribusi ekspor nasional,” katanya.
Untuk meningkatkan daya saing ekspor, lanjutnya, Indonesia perlu menempatkan diri sebagai bagian dari rantai pasok global (global supply chain). “Tantangannya, apakah industri kita sudah siap? Apakah kita sudah bisa mengolah bahan baku menjadi komponen berkualitas yang mampu bersaing di pasar global?” ujarnya mempertanyakan.
Ia menyoroti kompleksitas industri ICT, di mana satu unit perangkat seperti ponsel terdiri atas ribuan komponen seperti IC, CPU, baterai, layar, hingga resistor dan transistor. “Semua ini berpotensi besar untuk dikembangkan di dalam negeri jika kita mampu membangun kemampuan produksi sendiri,” tegas Faisol.
Pemerintah, menurutnya, tidak ingin Indonesia hanya menjadi tempat perakitan dengan komponen impor. “Kita ingin seluruh rantai produksi berada di dalam negeri. Ini membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, baik pelaku industri maupun pengelola kawasan industri,” ujarnya.
Faisol optimistis bahwa dengan kerja sama lintas sektor, khususnya antara pemerintah dan industri dalam negeri, Indonesia dapat segera membangun infrastruktur industri elektronik yang terintegrasi. “Forum seperti ini menjadi kesempatan untuk mengajak pelaku usaha mendukung produksi komponen dalam negeri,” pungkasnya.
Sehari sebelumnya, Wamenperin Faisol dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengunjungi perusahaan perakitan elektronik PT Sat Nusapersada di Batam. Keduanya meninjau langsung dukungan perusahaan terhadap ekosistem teknologi informasi di Indonesia.
Nezar turut mendorong pelaku industri manufaktur agar segera mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) guna menjaga daya saing nasional. Ia menambahkan bahwa pemerintah tengah merancang peta jalan AI nasional yang realistis dan terukur, dengan mempertimbangkan kesiapan sektor industri domestik.