BNPB Catat Sejumlah Karhutla di Sumatra dan Jawa, Imbau Penguatan Pencegahan di Daerah Rawan

0
102
Karhutla
Pencegahan kebakaran hutan dan lahan. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat empat kejadian baru kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia bagian barat wilayah utara, yang terjadi pada Kamis (10/7) hingga Jumat (11/7) pukul 07.00 WIB. Kejadian ini menambah daftar bencana yang terus diawasi oleh BNPB dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Peristiwa pertama dilaporkan terjadi di Desa Batang Baruhar Julu, Kecamatan Padang Bolak, dan Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara, dengan total lahan terbakar seluas 23 hektare pada Kamis (10/7). Api berhasil dipadamkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Karhutla gabungan yang terdiri dari BPBD setempat, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP. Saat ini, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.

Masih di Sumatera Utara, kebakaran juga terjadi di Nagari Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan, Kabupaten Simalungun. Kejadian yang berlangsung pada hari yang sama membakar sekitar 10 hektare lahan. Tim gabungan masih terus berupaya melakukan pemadaman dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran guna mencegah meluasnya titik api. Investigasi penyebab kebakaran juga sedang dilakukan.

Karhutla juga dilaporkan di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Rabu (9/7). Laporan terkini menyebutkan bahwa kebakaran telah menghanguskan 10 hektare lahan dan api masih menyala hingga Kamis (10/7), meskipun upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan.

Sementara itu, peristiwa serupa juga terjadi di wilayah selatan Indonesia, tepatnya di Jalan Raya Tomo, Dusun Cikalong, Desa Tomo, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kebakaran terpantau pada Rabu (9/7) sekitar pukul 10.30 WIB di lahan milik Perhutani. Berkat respon cepat dari BPBD Kabupaten Sumedang dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Majalengka, api berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam. Namun, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan.

Meski saat ini beberapa wilayah mengalami kebakaran hutan dan lahan, BNPB juga mengingatkan bahwa daerah lain tengah menghadapi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Kondisi ini dipicu oleh anomali cuaca, yakni penyimpangan dari pola cuaca normal yang menyebabkan cuaca ekstrem, curah hujan tidak menentu, hingga kekeringan berkepanjangan.

“Bencana adalah urusan bersama,” tegas BNPB dalam keterangannya. Oleh karena itu, konsolidasi dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama, mulai dari tahap pencegahan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana.