(Vibizmedia – Jakarta) Industri Kecil dan Menengah (IKM) sektor kriya dan wastra selama ini berperan penting dalam perekonomian nasional, karena merupakan sektor padat karya yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk memperkuat daya saing global, diperlukan langkah strategis guna meningkatkan kapasitas IKM di bidang ini.
Kementerian Perindustrian bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) berkomitmen untuk terus bersinergi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM kriya dan wastra Nusantara. Melalui program pembinaan tahunan—meliputi pendampingan, bimbingan teknis, webinar, dan fasilitasi keikutsertaan dalam pameran—IKM didorong untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menegaskan bahwa kolaborasi Kemenperin dan Dekranas memberikan ruang apresiasi sekaligus pengembangan bisnis bagi pelaku IKM, agar mereka termotivasi menerapkan inovasi, teknologi, dan strategi pemasaran efektif untuk menguasai pasar domestik maupun ekspor.
Dalam rangka HUT Dekranas ke-45 yang diperingati pada 9–11 Juli 2025 di BSCC Dome, Balikpapan, Kemenperin melalui Ditjen IKMA memfasilitasi enam IKM unggulan—dua peserta program “Road to HUT Dekranas” (manik-manik Balikpapan dan tenun Penajam Paser Utara) serta empat IKM binaan dari Yogyakarta, Jambi, dan Palangkaraya—di dua booth pameran. Total, 170 stan kerajinan dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota menampilkan produk lokal, termasuk 80 UMKM Balikpapan.
Acara ini juga dimeriahkan talkshow “Kriya Lokal, Daya Global: Kolaborasi Desain, Standardisasi, dan Inovasi Menuju Industri Kreatif Berdaya Saing”, menghadirkan narasumber dari berbagai instansi dan pelaku industri untuk membahas sinergi desain, mutu, dan kolaborasi lintas sektor.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, berharap sinergi Kemenperin–Dekranas dapat mendorong ekosistem IKM yang kuat, didukung Pemerintah Daerah dan Dekranasda, sehingga para perajin terus berkarya dan membawa nama baik Indonesia ke kancah global.









