BSU 2025 Disalurkan di Boyolali, Wapres Gibran: Gunakan untuk Kebutuhan Produktif

0
138
Sekolah Rakyat
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso, Jl. Tentara Pelajar, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 18 Juli 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Kementerian Ketenagakerjaan bersama PT Pos Indonesia (Persero) dan BPJS Ketenagakerjaan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Tahun 2025. Penyaluran kali ini dilakukan di Kantor Pos Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (18/7/2025), sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Kegiatan penyaluran BSU tersebut mendapat perhatian langsung dari Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Boyolali menjadi lokasi ketiga yang dikunjungi Wapres, setelah sebelumnya ia meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Cabang Tangerang, Banten, dan Fatmawati, Jakarta Selatan.

Gibran menyampaikan bahwa program BSU tahun ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mendukung para pekerja. Namun ia mengingatkan agar bantuan tersebut dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat.

“Bulan Juli ini kan masuk tahun ajaran baru. Mungkin yang anak-anaknya masih sekolah, BSU-nya bisa digunakan untuk membeli peralatan sekolah atau kebutuhan sehari-hari,” ujar Gibran.

Wapres juga mengajak pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memantau agar penyaluran BSU benar-benar tepat sasaran.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer melaporkan hingga 18 Juli 2025, BSU telah disalurkan kepada 13,8 juta pekerja atau sekitar 86,66 persen dari total 15,9 juta pekerja yang memenuhi kriteria secara nasional.

Khusus di wilayah Jawa Tengah, BSU telah diterima oleh 2.023.415 pekerja. Sementara di Kabupaten Boyolali sendiri, sebanyak 84.414 pekerja telah menerima bantuan tersebut.

“Artinya, penyaluran BSU ini benar-benar telah sampai langsung ke masyarakat,” ujar Immanuel.

Ia juga menegaskan kembali larangan keras terhadap praktik pemotongan bantuan dalam bentuk apa pun.

“Pemotongan bantuan merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak boleh kita toleransi sedikit pun,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan bahwa BSU yang diterima masyarakat Boyolali berfungsi sebagai stimulus ekonomi. Ia berharap hal tersebut menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Tengah.

“Pemerataan bantuan akan terus diupayakan, sesuai dengan arahan Wapres dan Wamenaker agar bantuan digunakan secara bijak untuk kebutuhan pribadi dan keluarga,” pungkasnya.

Dengan penyaluran BSU yang terus berlanjut, pemerintah berharap kesejahteraan pekerja di berbagai daerah dapat meningkat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah maupun nasional.w