BNPB: Sejumlah Daerah Alami Karhutla dan Gempa, Masyarakat Diminta Waspada Musim Kemarau

0
150
Kebakaran Hutan dan Lahan
Sejumlah petugas memadamkan api yang membakar lahan di Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, pada Sabtu, 19 Juli 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan perkembangan situasi bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia memasuki pekan keempat Juli 2025. Sejumlah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta gempa bumi dilaporkan melanda wilayah Aceh, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Jawa Timur.

Di ujung barat Indonesia, kebakaran lahan seluas lima hektare terjadi di Desa Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada Sabtu (19/7) malam. Api berhasil dipadamkan pada Minggu (20/7) dini hari tanpa menimbulkan korban jiwa. Aparat penegak hukum masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Sementara itu, angin kencang melanda 17 gampong di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dengan kecepatan rata-rata 35 knot (64 km/jam), mengakibatkan atap rumah warga rusak dan pepohonan tumbang. Sebanyak 23 KK terdampak dan BPBD setempat terus melakukan pembersihan serta asesmen kerusakan.

Di Sumatera Selatan, titik api terdeteksi sejak awal 2025 dan hingga 19 Juli mencapai 2.102 hotspot. Daerah terdampak antara lain Ogan Ilir, Penukal Abab Lematang Ilir, Lahat, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Muara Enim, dan Kota Prabumulih. Total lahan terbakar mencapai 56,70 hektare.
BNPB mengerahkan Satgas Udara dengan operasi modifikasi cuaca (OMC) sejak 13 hingga 19 Juli, menghasilkan delapan sorti penerbangan dan menaburkan 6.400 kg bahan semai natrium klorida (NaCl) untuk memicu hujan buatan.

Cuaca panas di Kabupaten Tanah Datar memicu kebakaran lahan seluas 12 hektare di Kecamatan Pariangan, Tanjung Emas, dan Rambatan pada Sabtu (19/7). Pemadaman terus dilakukan hingga Minggu (20/7).
Di Nagari Kapuh, Kecamatan XI Koto Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, kebakaran lahan akibat pembakaran ranting bekas perkebunan juga terjadi pada Sabtu (19/7). Api berhasil dipadamkan, dengan kerugian materiil mencapai 1 hektare lahan terbakar.

Bencana lain datang dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tepatnya Kecamatan Tiris, yang diguncang gempa bumi dengan magnitudo 1,9 hingga 3,3 pada Jumat–Sabtu (18–19/7). Tercatat 64 kali gempa dalam dua hari, dengan skala II MMI, merusak sedikitnya 34 rumah warga.
Sebanyak 15 KK memilih mengungsi sementara karena khawatir gempa susulan. BPBD Kabupaten Probolinggo melakukan asesmen serta menyalurkan bantuan berupa paket kebersihan, terpal, makanan siap saji, biskuit, paket sandang, dan hygiene kit.

BNPB mengingatkan bahwa pada dasarian ketiga Juli 2025, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia menurun seiring musim kemarau.

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca panas, tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, serta tidak membakar sampah guna mencegah kebakaran lahan,” demikian pernyataan resmi BNPB.

Masyarakat juga diimbau menjaga kesehatan dengan menggunakan masker, topi, atau payung untuk melindungi diri dari polusi udara dan terik matahari.

BNPB bersama pemerintah daerah terus memantau situasi dan melakukan penanganan cepat guna meminimalisir dampak bencana bagi masyarakat.