Indonesia Catat Sejarah, Pesawat Komersial Terbang dengan Bahan Bakar SAF Pertamina

0
182
Acara penerbangan perdana pesawat Pelita Air dengan bahan bakar **Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF)** berbasis minyak jelantah (used cooking oil/UCO) berlangsung di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Rabu (20/8/2025). (Foto: PT Pertamina Patra Niaga)

(Vibizmedia – Jakarta) Pertamina Patra Niaga resmi menyalurkan bahan bakar avtur berbasis minyak jelantah atau Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diproduksi di dalam negeri. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen mendukung target net zero emission (NZE) 2060.

Dalam keterangan resmi, Kamis (21/8/2025), Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyampaikan bahwa penerbangan perdana dengan bahan bakar SAF mendapat apresiasi penuh dari pemerintah.

Penerbangan komersial menggunakan pesawat Pelita Air rute Jakarta–Bali lepas landas dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu (20/8/2025). Momen ini menjadi tonggak bersejarah yang menandai posisi Indonesia dalam pengembangan inovasi bahan bakar berkelanjutan.

Mars Ega menegaskan, Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi SAF berjalan lancar sekaligus berperan dalam penyediaan bahan baku utama, yakni minyak jelantah yang dikumpulkan dari masyarakat.

“Distribusi Pertamina SAF berjalan baik sehingga penerbangan perdana ini bisa terlaksana. Lebih dari itu, bahan bakunya berasal dari minyak jelantah yang dihimpun dari restoran, rumah tangga, hingga usaha kecil. Dengan demikian, ekosistem SAF bukan hanya mendukung transisi energi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menekankan bahwa SAF memiliki nilai strategis tidak hanya secara teknis, tetapi juga dalam geopolitik dan diplomasi energi Indonesia.

“Pertamina Group harus menjadi pelopor. Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang mampu memproduksi SAF sendiri, sehingga kita memiliki posisi kuat dalam riset, pemasaran, hingga kebijakan energi global,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebut SAF sebagai bagian dari arahan Presiden untuk mewujudkan Astacita di bidang ketahanan dan kemandirian energi.

“Ini program Astacita yang harus kita jalankan. Pertamina SAF tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tapi juga swasembada energi nasional. Apalagi, SAF sudah memiliki sertifikasi keberlanjutan yang diakui global,” ungkap Dadan.

Peluncuran penerbangan perdana SAF turut dihadiri berbagai pejabat, antara lain Kepala Staf Kepresidenan RI Letjen TNI (Purn) AM Putranto, jajaran Kementerian Luar Negeri, Kementerian ESDM, Kemenhub, Kemenko Infrastruktur, serta Direksi Pertamina Group.

Turut hadir pula Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama Oki Muraza, beserta jajaran komisaris dan direksi lainnya.