
(Vibizmedia – Jakarta) Wamen PPPA Dorong Koperasi Hidroponik di Rusun Marunda sebagai Model Pemberdayaan Perempuan
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha untuk mengembangkan koperasi berbasis pertanian hidroponik di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Ruang Bersama Indonesia (RBI) Kemen PPPA sekaligus mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden, yang berfokus pada anak sehat, perempuan berdaya, dan ekonomi keluarga kuat.
Veronica menegaskan bahwa RBI memberi ruang bagi perempuan akar rumput untuk menjadi pelaku aktif pembangunan ekonomi.
“Kami melihat potensi besar pertanian hidroponik di Rusun Marunda, meski profitnya masih terbatas. Karena itu, kami berinisiatif menjalin kolaborasi lintas sektor untuk memperluas peluang dan memperkuat keberlanjutan usaha ini,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi dan Tindak Lanjut Sinergi Usaha Hidroponik di Rusun Marunda, Rabu (20/8/2025).
Berdasarkan survei, keuntungan panen hidroponik di Rusun Marunda baru mencapai sekitar Rp5 juta. Melalui model koperasi, hasil panen ibu-ibu penghuni rusun diharapkan dapat dioptimalkan untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Dukungan dari Kemenkop dan Dunia Usaha
Program koperasi hidroponik ini dijalankan bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop), Pemprov DKI Jakarta, serta dunia usaha, termasuk PT Pembangunan Jaya dan PT Djarum. Greenhouse yang telah dikelola selama sembilan tahun akan diperkuat agar lebih produktif.
Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari, menegaskan dukungan penuh.
“Ide Bu Wamen luar biasa. Koperasi ini tidak memerlukan iuran dari masyarakat, karena modal sudah diberikan di awal. Jika berhasil, keuntungan akan digulirkan kembali untuk menambah anggota atau memperbesar usaha,” jelasnya.
Kolaborasi Investor, Pemerintah, dan Perempuan Rusun
Dukungan serupa datang dari Presiden Komisaris PT Jaya Konstruksi, Trisna Muliadi, yang menilai sinergi antara investor, pemerintah, pakar, dan pembeli produk menjadi kunci keberhasilan.
“Kolaborasi ini tidak hanya memberikan keuntungan jangka pendek, tapi juga menumbuhkan semangat wirausaha berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.
Melalui koperasi hidroponik, perempuan Rusun Marunda diharapkan tidak hanya memperoleh tambahan pendapatan, tetapi juga berperan dalam ketahanan pangan perkotaan. Inisiatif ini dinilai bisa menjadi model pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi hijau yang dapat direplikasi di daerah lain.