
(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mahar Mardjono memiliki peran strategis dengan tiga fungsi utama: pusat layanan kesehatan, pusat penelitian dan pendidikan, serta pusat pengembangan kapasitas pelayanan hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam acara peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains RS PON Mahar Mardjono yang diresmikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Selasa (26/8/2025).
“Ukurannya adalah ketika semua pasien—baik pejabat, masyarakat umum, maupun warga asing—bisa mendapat perawatan terbaik di sini,” ujar Menkes Budi, dikutip Rabu (27/8/2025).
Gedung baru Institut Neurosains disiapkan khusus untuk memperkuat riset di bidang kedokteran saraf sekaligus memperluas kolaborasi dengan institusi internasional.
Fungsi ketiga, jelas Menkes, adalah memastikan transfer ilmu dan kompetensi agar layanan kesehatan otak yang berkualitas dapat diakses di seluruh Indonesia, mulai dari 34 provinsi hingga 514 kabupaten/kota.
Ia juga menekankan pentingnya penanganan cepat bagi pasien stroke. Idealnya, stroke ditangani dalam waktu kurang dari tiga jam untuk menekan risiko kematian dan kecacatan. Karena itu, layanan neurologi yang merata di seluruh wilayah menjadi kebutuhan mendesak.
Selain stroke, RS PON juga berperan penting dalam menangani penyakit neurologis lain seperti Alzheimer dan Parkinson, yang kasusnya terus meningkat seiring bertambahnya usia harapan hidup masyarakat.
“Saya sendiri punya pengalaman pribadi ketika keluarga dekat menderita Alzheimer. Karena itu, saya berharap rakyat Indonesia bisa menua dengan sehat dan tetap bugar hingga akhir hayat,” tutur Menkes Budi.
Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen menjadikan RS PON Mahar Mardjono sebagai pusat unggulan layanan, penelitian, dan pendidikan kedokteran saraf bertaraf dunia.








