Pemerintah Targetkan 500 Rumah Sakit dan 30 Fakultas Kedokteran Baru dalam 4 Tahun

0
160
Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri menjenguk seorang pasien saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025). (Foto: BPMI Setpres)

(Vibizmedia – Jakarta) Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional melalui pembangunan infrastruktur rumah sakit, penambahan fakultas kedokteran, serta percepatan pencetakan tenaga medis, khususnya dokter spesialis.

Hal itu disampaikan Presiden saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, Selasa (26/8/2025).

“Kita masih menghadapi banyak kendala. Bangsa kita besar, sementara kekurangan dokter, spesialis, dan tenaga paramedis terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Kita harus menggunakan segala kemampuan untuk mewujudkan layanan kesehatan terbaik bagi rakyat,” ujar Presiden.

Prabowo menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan hak dasar rakyat sekaligus wujud nyata demokrasi. Karena itu, tata kelola sektor kesehatan harus dijalankan dengan bersih dan transparan.

“Pendidikan terbaik dan layanan kesehatan terbaik hanya bisa dicapai bila tidak ada korupsi, manipulasi, maupun kebocoran. Setiap rupiah yang digunakan untuk membeli peralatan terbaik harus sampai manfaatnya kepada rakyat,” tegasnya.

Presiden mengungkapkan, Indonesia masih kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis, sementara jumlah lulusan hanya sekitar 2.700 per tahun. Jika tidak ada terobosan, kebutuhan ini baru terpenuhi dalam 35 tahun.

“Karena itu kita tidak bisa business as usual. Pembangunan dan kesejahteraan bangsa menuntut kerja keras dan langkah luar biasa,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di seluruh kabupaten dalam empat tahun ke depan. Selain itu, akan dibuka 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, termasuk untuk spesialis dan subspesialis.

“Target saya, dalam waktu dekat akan ada 30 fakultas kedokteran baru untuk mengejar kekurangan 70 ribu dokter spesialis dan 140 ribu dokter umum. Jika tidak, kita harus menunggu hingga puluhan tahun,” ungkapnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Presiden Prabowo optimistis Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di bidang kesehatan.

“Kalau kita punya niat tulus, insyaallah tujuan itu akan tercapai. Kita punya sumber daya, tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik,” pungkasnya.