
(Vibizmedia – Kabupaten TTU, NTT) Harapan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) atas ketersediaan air bersih di musim kemarau perlahan menjadi kenyataan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meresmikan 39 titik sumur bor yang tersebar di 13 kabupaten/kota, Kamis (28/8/2025).
Peresmian terpusat di Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dipimpin langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Ia menjelaskan, program ini lahir dari usulan warga yang disampaikan melalui pemerintah daerah dan komunitas lokal, sehingga titik sumur benar-benar berada di wilayah yang paling membutuhkan.
“NTT merupakan daerah dengan tantangan besar, termasuk krisis air bersih saat kemarau. Karena itu, kami jadikan program sumur bor ini sebagai prioritas,” ujar Suharyanto.
Sumur Bor Dalam, Harapan Baru
Pembangunan sumur bor menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dengan biaya Rp400–800 juta per titik, tergantung kondisi geografis. Di wilayah NTT yang berbatu dan kering, kedalaman pengeboran mencapai 120–130 meter.
Setiap sumur mampu melayani sekitar 112 Kepala Keluarga (KK), sehingga lebih dari 4.000 jiwa akan merasakan manfaat langsung. Wilayah penerima tersebar di TTU, Kupang, Belu, Sabu Raijua, Rote Ndao, Lembata, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Nagekeo, dan Manggarai Timur.
Warga Menyambut dengan Syukur
Kehadiran sumur bor ini disambut penuh haru warga Desa Kiuola. Florencia (62), salah seorang warga, mengaku lega tidak lagi harus berjalan ratusan meter untuk mengambil air dari sungai keruh.
“Air su dekat,” ucapnya sambil tersenyum usai membuka kran dari penampungan air bersih.
Ia mengenang masa lalu ketika setiap pagi dan sore harus menempuh 100–200 meter sambil membawa ember atau jerigen. Kini, air yang lebih layak tersedia dekat rumah, memberi harapan baru bagi kesehatan anak-anak dan kehidupan keluarga.
Kehadiran Negara untuk Rakyat
Suharyanto menegaskan, pembangunan tahap awal ini akan menjadi pijakan bagi program serupa di masa depan. “Kita lanjutkan terus, sambil belajar dari karakteristik tiap daerah agar pembangunan berikutnya lebih baik,” ujarnya.
Bagi masyarakat NTT, sumur bor bukan sekadar sumber air, tetapi juga bukti nyata kehadiran negara dalam menjamin hak dasar warganya: akses air bersih untuk hidup yang lebih sehat dan layak.
            
		


                            
                            




