Budaya Literasi Jadi Ciri Khas SMPN 1 Bogor, Karya Dibukukan dan Dipasarkan

0
122
Buku-buku Karya Murid dan Guru SMPN 1 Bogor hasil dari budaya literasi sebagai bagian dari pembiasaan belajar yang menumbuhkan kreativitas dan karakter siswa (Foto: Infopublik)

(Vibizmedia – Bogor) SMPN 1 Bogor terus mengembangkan budaya literasi sebagai bagian dari pembiasaan belajar yang mendorong kreativitas dan pembentukan karakter siswa. Setiap hari Rabu pada jam pertama hingga kedua, sekolah ini rutin mengadakan kegiatan literasi dengan beragam bentuk, mulai dari membaca, menulis, hingga menghasilkan karya buku.

“Kegiatan literasi di sini tidak berhenti pada membaca, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan karya. Siswa dibimbing menulis puisi, pantun, hingga berbagai jenis tulisan lain yang kemudian dibukukan. Bahkan para guru juga ikut berkarya dan sudah banyak buku yang diterbitkan,” ujar Kepala SMPN 1 Bogor, Estiza Septiana, saat ditemui di sekolah, Jumat (29/8/2025).

Estiza menjelaskan, karya literasi yang dihasilkan siswa dan guru tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga ekonomis. Sekolah memfasilitasi agar karya bisa diterbitkan dan dipasarkan, termasuk kepada orang tua serta masyarakat. “Dengan begitu, karya yang dihasilkan memiliki manfaat nyata, menambah nilai, sekaligus memberi ruang bagi kreativitas anak dan guru,” tambahnya.

Produk literasi yang paling banyak dihasilkan siswa berupa kumpulan pantun dari berbagai kelas yang kemudian dijadikan satu buku. Sedangkan para guru lebih banyak menuangkan gagasan pembelajaran dalam bentuk buku praktik baik (best practice).

Menurut Estiza, gerakan literasi tidak hanya membangun kompetensi siswa, tetapi juga mengasah inovasi guru. “Yang berkembang bukan hanya anak, guru juga harus ikut maju. Guru-guru di SMPN 1 Bogor kreatif, kompetitif, dan saling menginspirasi. Ketika digerakkan, hasilnya terlihat nyata,” jelasnya.

Kegiatan ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH) yang mendorong pendidikan berkarakter, kreatif, inovatif, dan humanis. Literasi bukan hanya rutinitas, tetapi wadah tumbuhnya generasi muda yang mandiri, peduli, unggul, dan berdaya saing.

“Alhamdulillah, lewat gerakan literasi, siswa dan guru SMPN 1 Bogor mampu melahirkan karya yang bisa dibaca, dibagikan, dan dinikmati masyarakat. Ini membuktikan sekolah sebagai ekosistem pembelajaran yang hidup,” pungkas Estiza.