
(Vibizmedia-Nasional) Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan pemerintah terus menyalurkan bantuan kepada warga yang menjadi korban banjir di Bali. Santunan diberikan kepada korban meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka, sementara bantuan kebutuhan pokok juga didistribusikan bagi warga terdampak.
“Oh iya, kita kirim selalu, kita ada dukungan. Jadi bencana itu yang memimpin adalah BNPB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam,” ujar Gus Ipul di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
Santunan sebesar Rp 15 juta diberikan kepada keluarga korban meninggal dunia, sedangkan korban luka-luka mendapat santunan Rp 5 juta. “Ini tadi yang wafat Rp 15 juta, kalau untuk yang luka-luka Rp 5 juta,” sebut Gus Ipul.
Selain santunan, pemerintah menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan bayi, dan kebutuhan dasar lainnya. “Bantuan untuk keperluan-keperluan yang sangat dibutuhkan, ada yang ibu-ibu, makanan bayi, dan juga bantuan sembako untuk mereka yang terdampak,” tambahnya.
Berdasarkan data BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di sejumlah wilayah Bali mencapai 18 orang. Sebanyak 4 orang masih hilang, 6.309 KK terdampak, dan 157 jiwa mengungsi di sejumlah titik.
Kerusakan infrastruktur juga cukup parah. Total 520 fasilitas umum rusak, 3 jembatan putus, 23 titik jalan rusak, 82 tembok/penyengker jebol, serta 194 rumah warga rusak. Dari catatan BNPB, kerusakan paling banyak terdapat di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum terdampak.
Sementara itu, di Kabupaten Jembrana, kerusakan paling besar dialami rumah warga dan infrastruktur jalan. Di Kabupaten Karangasem, satu jembatan putus, 47 rumah rusak, dan 14 bendungan terdampak akibat banjir.
BNPB bersama pemerintah daerah dan kementerian terkait terus melakukan upaya pemulihan, baik untuk penanganan warga terdampak maupun perbaikan infrastruktur yang rusak.








