BNPB Catat Angin Kencang, Gempa, Banjir, dan Karhutla pada 21–22 September 2025

0
294
Gempa Bumi
Kerusakan rumah dampak gempa bumi yang dirasakan warga Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Peristiwa gempa M3,8, pada Minggu, 21 September 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) merilis laporan kejadian bencana pada periode 21–22 September 2025, pukul 07.00 WIB. Dalam periode tersebut, tercatat sejumlah peristiwa bencana melanda berbagai daerah, mulai dari angin kencang, gempa bumi, banjir, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Peristiwa angin kencang dilaporkan terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Minggu (21/9) pukul 14.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat tiga kelurahan terdampak, yakni Sumbersari, Karangrejo, dan Tegal Gede. Dampaknya, 16 rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang, serta 37 rumah rusak berat. Selain itu, empat gedung pertokoan juga mengalami kerusakan ringan, sementara satu ruas jalan sempat terganggu akibat pohon tumbang. Satu warga dilaporkan luka ringan dan telah mendapatkan perawatan di RS Soebandi. BPBD setempat segera melakukan asesmen, evakuasi pohon tumbang, serta pembersihan jalan, dan sebagian rumah warga mulai diperbaiki secara gotong royong.

Gempa bumi dengan magnitudo 3,8 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (21/9) pukul 01.59 WIB. Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 8 km. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat satu rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan. Kondisi terkini dinyatakan kondusif, meski petugas tetap siaga menghadapi kemungkinan gempa susulan.

Dari Kalimantan Barat, BPBD Kabupaten Kubu Raya melaporkan banjir di Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, yang dipicu hujan deras sejak 11–14 September 2025. Sebanyak 706 Kepala Keluarga (KK) atau 2.396 jiwa terdampak akibat banjir tersebut. Namun, pada Minggu (21/9), banjir telah berangsur surut dan aktivitas warga berangsur normal.

Di Aceh Barat, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Gampong Keub, Kecamatan Arongan Lambalek. Petugas gabungan dari BPBD Aceh Barat, damkar, dan unsur terkait dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi sekitar 8,8 hektar lahan terbakar.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, baik yang bersifat geologi maupun hidrometeorologi. Masyarakat juga didorong untuk memastikan jalur evakuasi aman, memangkas pohon rawan tumbang, serta menyiapkan tas siaga berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dan dokumen penting.