
(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan pentingnya sinergi antara Kemenpora dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menjaga prestasi Indonesia di ajang multievent internasional. Hal itu ia sampaikan usai rapat dengan Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari di Kantor KOI, Jakarta, Senin (22/9/2025).SE
“Alhamdulillah, saya sebagai Menpora bukan memimpin tapi mengayomi. Kemenpora dan KOI adalah stakeholder besar olahraga dan kepemudaan, kita punya sinergisitas yang maksimal,” ujar Erick.
Terkait SEA Games 2025, Erick mengingatkan adanya tantangan berat. Dari 87 emas yang diraih pada edisi sebelumnya, 41 emas berpotensi hilang karena cabang olahraga unggulan tidak dipertandingkan. “Dengan kondisi ini, posisi Indonesia bisa turun ke peringkat 5–6. Kita perlu duduk bersama tim review dan cabor untuk mencari tambahan emas. Saya juga akan meminta dukungan anggaran dari Menteri Keuangan agar prestasi tidak menurun drastis,” jelasnya.
Menpora menekankan perlunya penyelarasan cabang olahraga SEA Games dengan Olimpiade. Ia berencana mengajak Menteri Olahraga Asia Tenggara berdiskusi soal keberlanjutan cabang Olimpiade di SEA Games.
Selain itu, Erick meninjau progres pusat pelatihan nasional (pelatnas) di Cibubur yang akan segera diresmikan Presiden Prabowo. Ia menilai fasilitas modern setara Jepang atau China sangat penting untuk pembinaan jangka panjang. Persiapan pun sudah diarahkan, mulai dari atlet usia 13–15 tahun untuk Olimpiade 2032–2036, panjat tebing Olimpiade 2028, hingga panahan usia dini.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menyambut baik konsolidasi yang dipimpin Erick. “Kami siap mendukung penuh Menpora demi membangkitkan prestasi olahraga Indonesia,” ujarnya.
Upaya ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran, khususnya dalam pembangunan SDM unggul dan peningkatan daya saing bangsa lewat olahraga. Dengan sinergi pemerintah dan KOI, Indonesia diharapkan mampu bersaing tidak hanya di level regional, tetapi juga di Olimpiade dunia.