Menyusuri Sungai Mekong di Laos

0
57
Sungai Mekong (Foto: Simon Wagner)

(Vibizmedia – Gaya Hidup) Sungai Mekong di Asia tenggara merupakan salah satu sungai terpanjang dan terpenting bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai ini. Sungai Mekong memiliki luas 795.000 Km² dari Tibet sungai ini mengalir ke Tiongkok provinsi Yunan, dan terus mengalir melewati semenanjung Indochina dengan negara Myanmar, Thailand dan Laos.

Bagi negara Laos, Kehadiran sungai Mekong sangat penting dalam bidang perekonomian. Masyarakat nelayan Laos banyak berharap mendapatkan ikan untuk dijual dan dimakan. Selain itu sungai yang melintas sepanjang 1900 Km² di negara Laos ini juga menjadi jalur transportasi dan menjadi pusat pengairan bagi pertanian bangsa Laos. Karena peranan sungai ini sangat penting, Masyarakat laos menyebut bahwa sungai Mekong adalah “ibu segala air”.
Pemerintah laos juga membangun PLTA dimana turbin digerakan di sungai Mekong menjadi pembangkit tenaga listrik yang di jual ke negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.

Bagi pendatang yang mengunjungi negara Laos, pemadangan sungai Mekong sudat terlihat dari jendela di pesawat udara. Ada sebuah sungai yang melintasi kota Vientiane, Ibu kota negara Laos.

Sungai Mekong yang melintasi negara Laos menjadi batas alam dengan negara tetangganya Thailand. Air sungai Mekong tidak berwarna jernih, namun berwarna kecokelatan atau berair keruh. Ternyata air sungai yang keruh disebabkan hasil dari sedimen halus yang mengambang diatas perairan sungai dan bukan karena merupakan hasil polusi.

Pada Saat kunjungan khusus ke sungai Mekong, sungai terpanjang ini tidak dapat dinikmati dari dekat. Hanya dapat dilihat dari jarak tertentu. Dikiri kanan sungai terlihat seperti ada galian tanah. Di pinggiran sungai dibangun tanah lapang untuk pasar malam. Pasar malam Mekong merupakan tempat wisata yang terkenal di kota, Vientianne. Buat yang suka memburu busana, sudah pasti senang melihat lihat dan memilih barang barang yang dijajakan dengan harga terjangkau.

Tidak kalah juga dengan kulineran khas “Food street” kota Vientien yang didominasi oleh sate sate dari berbagai daging dan ikan ikan hasil tangkapan dari sungai Mekong.

Pada saat sore hari, masyarakat kota Vientiane, Laos berkumpul di tanah lapang yang dibangun oleh pemerintah untuk berolah raga bersama. Laki laki dan perempuan serta anak anak turut serta mengikuti gerakan sang instruktur senam. Mereka semua bersemangat bersenam sore mengikuti gerakan dan ritme lagu senam yang penuh dengan beat dinamis. Ada juga pengunjung yang tidak ikut senam, mereka hanya sekedar berjalan jalan atau duduk menikmati udara dan angin sore yang berhembus dengan leluasa di pinggiran sungai Mekong.

Para turis turis asing juga terlihat berjalan di daerah pinggiran sungai Mekong. Mereka juga ingin menikmati jalan sore dengan suasana sungai. Disekitaran jalan utama yang beraspal, banyak terdapat kedai kopi dengan sentuhan kolonialisme Prancis. Bangsa ini pada masanya pernah dijajah oleh bangsa Prancis. Dan nampaknya, Orang orang di Laos mempertahankan semua peninggalan kolonialisme Prancis ini sebagai sebuah kenangan dimasa lalu. Dan banyak juga terdapat restaurant besar dengan menu hasil tangkapan nelayan di sungai Mekong.

Pikiran ini tergelitik, binatang apa saja yang hidup didalam sungai Mekong? Apakah ada buaya?, Apakah ada ikan eksotis langka?

Ternyata pernah ada catatan sejarah yang mencatat bahwa dulu pernah ada keberadaan buaya Siam yang pernah hidup di sungai Mekong. Namun sekarang keberadaanya bisa dikatakan sudah sangat sedikit atau mungkin sudah hampir punah karena tekanan perburuan. Dan ada juga lumba lumba lucu berjenis “Irrawady” yang juga diambang kepunahan. Ada juga ikan pari raksasa air tawar yang hidup di sungai besar ini, bahkan ikan lele raksasa dan burung air. Luar biasa sungai Mekong ini.. benar benar memberikan kehidupan bagi penduduk disekitarnya.

Sungai Mekong (Foto: Simon Wagner)