Transformasi Digital dan Keamanan Siber Jadi Fokus Kerja Sama Kawasan Asia Tenggara

0
232
Wamenkomdigi Nezar Patria dalam acara ERIA SOG Executive Roundtable on the regional cooperation on technology and security di Kantor ERIA, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025). (Foto: Komdigi)

(Vibizmedia – Jakarta) Kemajuan teknologi digital membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan kolaborasi di kawasan Asia Tenggara. Namun, di balik peluang tersebut, muncul tantangan serius di bidang keamanan siber yang menuntut setiap negara memperkuat ketahanan digital serta mempererat kerja sama regional.

“Transformasi digital dan keamanan siber harus berjalan beriringan. Keduanya saling bergantung dan tidak dapat dipisahkan,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait acara ERIA SOG Executive Roundtable on Regional Cooperation on Technology and Security di Kantor Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

Menurut Nezar, isu keamanan siber kini menjadi perhatian utama negara-negara di Asia Tenggara dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan digital, sekaligus menjadi prasyarat bagi keberhasilan transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Tiga Fokus Penguatan Kerja Sama Regional

Dalam forum tersebut, Nezar menyoroti tiga bidang strategis yang perlu diperkuat dalam kerja sama regional di bidang teknologi dan keamanan siber.

Pertama, memperkuat perlindungan infrastruktur kritis dan kedaulatan data. Ia menegaskan bahwa infrastruktur digital merupakan tulang punggung ekonomi modern yang harus dijaga dari potensi ancaman lintas negara. “Kedaulatan data menjadi isu fundamental dalam menjaga kepercayaan publik dan keberlanjutan ekonomi digital,” ujarnya.

Kedua, membangun ketahanan kawasan terhadap ancaman siber.
“Ancaman seperti misinformasi, disinformasi, dan serangan siber terkoordinasi tidak mengenal batas negara,” tegas Nezar.

Ia menekankan pentingnya kerangka kerja bersama untuk memperkuat berbagi informasi, meningkatkan kesiapsiagaan, serta memperdalam koordinasi antarnegara ASEAN dalam menghadapi ancaman digital yang terus berkembang.

Ketiga, mendorong inovasi digital lokal dan memperkuat kolaborasi industri.
“Kita tidak boleh hanya menjadi konsumen pasif teknologi,” ujarnya.

Nezar mendorong pelaku industri di bidang teknologi digital untuk menjalin kemitraan dan investasi strategis yang mampu memperkuat stabilitas nasional dan regional. Langkah ini sekaligus diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi yang tetap menjaga kedaulatan digital.

Ia juga menyampaikan harapan agar hasil dari forum kebijakan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk proyek konkret yang mempererat hubungan antara industri dan pembuat kebijakan.
“Hasil strategis yang diharapkan adalah terbentuknya komunitas kerja sama keamanan jangka panjang,” pungkasnya.