Dari Satelit SATRIA hingga BAKTI, Transformasi Digital Indonesia Terus Melaju

0
95
Menkomdigi Meutya Hafid (Foto: Kemkomdigi)

(Vibizmedia – Jakarta) Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan transformasi digital yang merata, aman, dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam satu tahun pelaksanaan tugas Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Meutya menekankan bahwa pembangunan digital tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada penguatan ekosistem informasi serta peningkatan literasi masyarakat.

“Transformasi digital bukan sekadar tentang jaringan dan teknologi, tetapi tentang bagaimana manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ujar Meutya di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Memperluas Konektivitas Nasional melalui BAKTI

Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kemkomdigi berhasil memperluas konektivitas digital hingga ke wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Sepanjang satu tahun terakhir, BAKTI telah menyelesaikan pembangunan 1.234 menara telekomunikasi baru serta menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi di 2.185 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.

Selain itu, 10.274 titik fasilitas umum—termasuk sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintahan—kini menikmati akses internet publik. Meutya menilai langkah ini sebagai fondasi penting untuk pemerataan ekonomi dan peningkatan layanan publik.

“Konektivitas digital adalah hak dasar masyarakat modern. Dengan sinyal yang menjangkau pelosok, kita membuka akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi baru,” ujarnya.

Kemkomdigi juga memperkuat layanan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) yang kini aktif mendukung akses internet di wilayah kepulauan dan pegunungan. Program ini menjadi simbol kehadiran negara dalam memastikan seluruh warga dapat terkoneksi tanpa terkecuali.

Mendorong Digitalisasi yang Memberdayakan

Tidak berhenti pada infrastruktur, Kemkomdigi juga menjalankan berbagai program pemberdayaan digital. Sepanjang tahun pertama, lebih dari 5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota telah mengikuti pelatihan literasi digital dasar, menengah, dan tematik.

Hasilnya, Indeks Literasi Digital Nasional meningkat menjadi 4,12 dari skala lima, melampaui target tahunan sebesar 4,0.

Menurut Meutya, pencapaian ini menunjukkan bahwa masyarakat kini tidak hanya “terhubung”, tetapi juga “terampil” dan “tanggap digital”.

“Pembangunan digital yang berhasil adalah pembangunan yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, beretika, dan produktif di ruang digital,” tegasnya.

Menjaga Keamanan Ruang Digital

Kemkomdigi juga menempatkan keamanan ruang digital sebagai prioritas. Sepanjang 2025, lebih dari 280 ribu konten negatif telah ditangani, termasuk hoaks, perjudian daring, eksploitasi anak, dan kekerasan berbasis gender.

Pengawasan dilakukan melalui kolaborasi lintas kementerian, aparat penegak hukum, serta platform global, demi memastikan ruang digital Indonesia tetap sehat, beretika, dan aman.

“Ruang digital yang aman adalah prasyarat bagi demokrasi yang sehat dan pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan,” kata Meutya.

Memperkuat Diseminasi Informasi Pemerintah

Dalam aspek komunikasi publik, Kemkomdigi memperkuat jaringan media pemerintah seperti InfoPublik.id, Indonesia.go.id, RRI, TVRI, dan ANTARA. Sepanjang 2025, lebih dari 12.000 konten informasi strategis telah dipublikasikan, mencakup tema pembangunan nasional, kebijakan digital, literasi masyarakat, dan layanan publik.

Upaya ini turut diperkuat melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di 34 provinsi agar pesan kebijakan publik tersampaikan secara utuh kepada masyarakat.

“Media pemerintah adalah ujung tombak komunikasi publik. Kami ingin masyarakat memperoleh informasi yang benar, berimbang, dan mudah diakses,” ujarnya.

Capaian Nyata untuk Keadilan Digital

Rangkaian capaian Kemkomdigi selama setahun menunjukkan arah transformasi digital yang semakin berorientasi pada hasil: masyarakat lebih terhubung, layanan publik lebih cepat, dan informasi pemerintah lebih mudah dijangkau.

Bagi Meutya, keberhasilan ini bukan hanya soal pencapaian teknis, tetapi juga tentang hadirnya keadilan digital di seluruh pelosok negeri.

“Kami ingin memastikan bahwa dari menara BAKTI di perbatasan hingga siaran pemerintah di layar televisi, semuanya memiliki tujuan yang sama: menghadirkan manfaat digital bagi rakyat,” pungkas Menkomdigi Meutya Hafid.