IHSG Dibuka Rebound Menguat ke 7.975,77, Setelah Pekan Lalu Indeks Turun 4,14%

0
189
IHSG Dibuka di Zona Hijau Menguat 0,20% ke 8.628,99

 

(Vibizmedia – Economy & Business) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.975,77 pada perdagangan hari ini, Senin (20/10/2025). Hal ini bertepatan dengan momen setahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.988,45 pada perdagangan hari ini. IHSG menguat 0,76% menuju ke posisi 7.975,77 pada pukul 09.02 WIB. Pada awal perdagangan, IHSG bergerak di rentang terbawah 7.969,76 dan tertinggi 8.001,88.

Momentum rebound ini setelah sepanjang pekan lalu indeks turun 4,14%.
Berdasarkan pengamatan terdapat 240 saham naik, 74 turun, dan 642 tidak bergerak. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 654,6 miliar, melibatkan 934,6 juta saham dalam 72.210 kali transaksi.

Adapun investor harus waspada memasuki perdagangan pekan ini. Mengingat akhir pekan lalu ditutup dengan drama geopolitik tingkat tinggi yang saling bertentangan. Juga berpotensi menciptakan volatilitas ekstrem di pasar keuangan global.

IHSG pun sepanjang pekan lalu mengalami volatilitas tinggi. Indeks sempat anjlok lebih 3% pada perdagangan intraday.

Sementara itu, hari ini 20 Oktober 2025, menjadi momentum penting setahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Momentum ini diharapkan bisa menjadi angin positif di tengah masih banyaknya sentimen negatif dari luar negeri.

Dalam kurun waktu tersebut, berbagai kebijakan besar telah diluncurkan, dimulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga reformasi struktural BUMN, yang menjadi penanda arah baru pembangunan ekonomi nasional.

Diluncurkan sejak Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis menjadi simbol utama politik kerakyatan Prabowo. Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Tujuan utamanya adalah memperbaiki kualitas gizi generasi muda dan menekan angka stunting nasional.

Namun, pelaksanaannya banyak mengalami tantangan. Infrastruktur dapur, rantai pasok bahan pangan, dan mekanisme distribusi di daerah terpencil masih menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Sejumlah evaluasi tengah dilakukan untuk memperkuat koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah.

Selain MBG, Sekolah Rakyat menjadi program unggulan lain yang berfokus pada pemerataan pendidikan. Pemerintah telah meresmikan 165 Sekolah Rakyat Rintisan yang memanfaatkan gedung-gedung revitalisasi. Sementara pembangunan gedung permanen akan dimulai Oktober 2025 di 108 titik lokasi, dengan target rampung Juli 2026.

Di sisi korporasi negara, Prabowo melanjutkan langkah efisiensi dengan memangkas jumlah BUMN. Dan membentuk Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai lembaga baru pengelola investasi strategis. Tujuannya: memperkuat kinerja BUMN dan menarik investasi swasta dalam proyek nasional.

Untuk menopang daya beli dan menggerakkan ekonomi, pemerintah juga menggulirkan paket stimulus ekonomi 2025. Program ini mencakup subsidi listrik, bantuan sembako, Bantuan Subsidi Upah (BSU), diskon transportasi, hingga program magang bagi tenaga kerja muda.

Stimulus tersebut diharapkan mampu mengimbangi tekanan perlambatan ekonomi global dan menjaga momentum pertumbuhan domestik.

Meski ambisius, tahun pertama pemerintahan Prabowo tidak lepas dari ujian politik. Gelombang demonstrasi besar pada Agustus 2025 menunjukkan bahwa sebagian kebijakan pemerintah masih menuai resistensi di publik.

Isu transparansi anggaran, efektivitas pelaksanaan program, dan kebijakan keamanan menjadi perhatian utama berbagai kelompok masyarakat.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting