Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil

0
80
Presiden Brasil
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di ruang kerja Presiden Prabowo, Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 23 Oktober 2025. FOTO: BIRO PERS SETPRES

(Vibizmedia-Nasional) Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan tête-à-tête dengan Presiden Republik Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di ruang kerja Presiden Prabowo, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu menjadi bagian penting dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Lula da Silva ke Indonesia.

Dalam suasana yang bersahabat, kedua pemimpin membahas langkah-langkah strategis untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Brasil sebagai dua negara besar di belahan bumi Selatan.

Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi tinggi atas kunjungan Presiden Lula da Silva ke Indonesia. Kepala Negara menegaskan bahwa Brasil memiliki peran penting sebagai pemimpin di antara negara-negara berkembang dan menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan global negara-negara Selatan.

“Kami memandang Brasil sebagai pemimpin yang sangat penting di Selatan, di belahan bumi Selatan, pemimpin negara-negara berkembang. Kita memiliki latar belakang yang sama, kita adalah negara-negara besar, dan menurut saya, kita memiliki hutan tropis terbesar di dunia. Brasil adalah negara penghasil pertanian yang sangat kuat dan sukses,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap kepemimpinan Presiden Lula da Silva yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Ia mengakui bahwa sejumlah kebijakan sosial dan ekonomi yang dijalankan oleh Presiden Lula menjadi inspirasi dalam perumusan kebijakan domestik Indonesia.

“Itu juga prioritas utama saya, yaitu kesejahteraan rakyat Indonesia. Sekali lagi, selamat datang, dan saya menantikan pertemuan kita hari ini,” ucap Presiden Prabowo.

Sementara itu, Presiden Lula da Silva menyampaikan kegembiraannya dapat kembali mengunjungi Indonesia setelah 17 tahun. Ia mengingatkan bahwa kedua negara telah menjalin kemitraan strategis sejak tahun 2008 dan menilai hubungan tersebut terus berkembang positif.

“Pertama-tama, saya ingin menyampaikan bahwa dengan penuh sukacita saya kembali ke Indonesia setelah 17 tahun. Pada tahun 2008, kita menjalin kemitraan strategis. Dan sejak saat itu, hubungan kita telah berkembang dengan sangat positif,” ujar Presiden Lula da Silva.

Lebih lanjut, Presiden Lula menekankan pentingnya memperbarui dan memperluas kemitraan strategis Indonesia–Brasil, khususnya dalam bidang ekonomi, sains, teknologi, dan pendidikan tinggi. Ia juga menyoroti peluang kerja sama di sektor baru seperti kecerdasan buatan dan pengelolaan data.

“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk memperbarui kemitraan strategis kita, menjalin perjanjian baru, tidak hanya perdagangan bilateral, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal baru seperti kecerdasan buatan, sentralisasi data, memperdalam hubungan ilmiah dan teknologi kita, meningkatkan hubungan antaruniversitas kita, dan yang terpenting, memiliki kebijakan perdagangan yang seimbang antara keduanya. Kebijakan ini haruslah saling menguntungkan,” tutur Presiden Lula da Silva.

Presiden Lula juga menegaskan komitmen Brasil untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam kerangka solidaritas negara-negara Selatan dunia. Ia menyampaikan optimisme bahwa hubungan kedua negara akan semakin produktif dan membawa manfaat langsung bagi rakyat di kedua belah pihak.

“Saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat senang berada di sini, dengan harapan tinggi dan keinginan yang besar agar kita dapat bekerja sama agar hubungan antara Brasil dan Indonesia menjadi lebih produktif, dan akan membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kita,” ungkap Presiden Lula da Silva.

Pertemuan empat mata tersebut menjadi fondasi bagi pembahasan lanjutan dalam pertemuan bilateral dan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Brasil yang dilakukan kemudian di Istana Merdeka. Kunjungan Presiden Lula da Silva menandai babak baru dalam kemitraan strategis kedua negara menuju kerja sama yang lebih erat di bidang ekonomi hijau, teknologi, dan pembangunan berkelanjutan.