BNPB Catat Karhutla di Aceh dan Sumatra Utara, Banjir Bandang Landa Bolaang Mongondow

0
72
Karhutla
Tim gabungan melakukan upaya pemadaman karhutla yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Rabu, 29 Oktober 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga 30 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan yang diterima dari daerah, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di beberapa wilayah barat Indonesia, sementara banjir bandang melanda kawasan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Di Kabupaten Aceh Singkil, dua hektar lahan terbakar di Kecamatan Suro pada Rabu (29/10) sekitar pukul 16.00 WIB. BPBD Aceh Singkil segera mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan berhasil memadamkan api. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan aparat berwenang.

Kebakaran serupa juga terjadi di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, pada waktu yang hampir bersamaan, yakni pukul 16.10 WIB. Sedikitnya 1,5 hektar lahan terbakar dan dua unit armada damkar dikerahkan untuk pemadaman. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara, karhutla membakar dua hektar lahan pada Rabu (29/10) pukul 14.58 WIB. BPBD setempat melakukan pemadaman darat dan memastikan api berhasil dipadamkan tanpa menimbulkan korban jiwa.

Dari wilayah timur Indonesia, banjir bandang terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, pada Rabu (29/10) sekitar pukul 22.00 waktu setempat. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan air sungai meluap dan menerjang dua kecamatan.
Akibatnya, 120 jiwa terdampak, dengan delapan rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu rumah hanyut, serta satu sekolah terdampak.

BPBD Bolaang Mongondow bersama tim gabungan telah mengevakuasi warga ke tempat ibadah terdekat yang lebih aman, sekaligus menyalurkan bantuan kebutuhan dasar bagi korban terdampak.

Menanggapi berbagai kejadian tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.

“Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau hutan, serta segera melaporkan kepada aparat setempat apabila menemukan adanya titik api,” tulis BNPB dalam siaran pers resminya, Kamis (30/10/2025).

Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan hujan lebat diminta untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala, menjaga saluran drainase dan daerah aliran sungai, serta mempersiapkan rencana kedaruratan keluarga seperti jalur evakuasi, titik kumpul aman, dan cara mengakses pertolongan pertama bila bencana terjadi.

BNPB menegaskan, sinergi masyarakat, pemerintah daerah, dan seluruh unsur kebencanaan menjadi kunci penting dalam memperkuat ketangguhan menghadapi bencana di tengah dinamika iklim yang semakin ekstrem.