Cuaca Ekstrem dan Banjir Landa Sejumlah Wilayah, BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada

0
83
Bima
Ratusan rumah dan akses jalan warga di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, terdampak banjir pada Rabu, 5 November 2025. FOTO: BNPB

(Vibizmedia-Nasional) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kejadian bencana terjadi di beberapa wilayah Indonesia hingga Kamis (6/11) pukul 07.00 WIB. Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, berbagai bencana hidrometeorologi seperti cuaca ekstrem, angin puting beliung, angin kencang, dan banjir melanda sejumlah provinsi.

Peristiwa pertama terjadi di Kota Salatiga, Jawa Tengah, pada Selasa (4/11). Hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan rumah warga dan tumbangnya sejumlah pohon di empat kecamatan: Sidomukti, Sidorejo, Argomulyo, dan Tingkir.
Sebanyak 33 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan rincian 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 31 rumah rusak ringan, serta 2 fasilitas umum dan 10 bangunan lain ikut terdampak.
BPBD Kota Salatiga telah melakukan asesmen dan kaji cepat di lapangan. Hingga Rabu (5/11), akses jalan sudah kembali dapat dilalui dan proses pendataan masih berlangsung.

Di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, hujan deras disertai angin kencang memicu angin puting beliung yang menerjang dua kecamatan, yakni Gunung Sugih dan Bekri. Sebanyak 39 KK terdampak, dengan kerusakan meliputi 2 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang, dan 30 rumah rusak ringan. Selain itu, satu fasilitas pendidikan dan dua kantin rusak sedang.
BPBD Lampung Tengah bersama tim gabungan telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Kondisi terkini dilaporkan sudah kembali kondusif.

Di hari yang sama, Rabu (5/11), angin kencang juga melanda Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Peristiwa akibat hujan berintensitas tinggi ini menyebabkan satu rumah warga roboh dan beberapa atap rumah beterbangan di wilayah Desa Kaliyoso dan Sendang Dawung, Kecamatan Kangkung.
Sebanyak 36 KK terdampak, dengan 5 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 19 rumah rusak ringan. BPBD Kabupaten Kendal telah melakukan pendataan dan koordinasi untuk langkah penanganan selanjutnya.

Kondisi cuaca serupa juga menimbulkan banjir di beberapa daerah. Di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, banjir melanda pada Rabu (5/11) pukul 12.40 WITA akibat hujan lebat. Banjir menerjang Desa Monggo dan Ncandi, Kecamatan Madapangga, dengan total 1.122 KK atau 3.584 jiwa terdampak.
BPBD Kabupaten Bima mencatat 1.122 rumah, tiga fasilitas pendidikan, dua fasilitas kesehatan, satu fasilitas ibadah, dan satu hektare lahan pertanian terdampak. Saat ini banjir telah surut, dan BPBD terus berkoordinasi dengan aparat kecamatan dan desa.

Sementara itu, di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, banjir terjadi pada Minggu (2/11) akibat meluapnya Sungai Ci Dawolong dan Cibeet setelah hujan deras. Banjir berdampak di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, dengan total 107 KK atau 321 jiwa terdampak serta 93 rumah terendam.
BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Karawang dan aparat setempat untuk melakukan asesmen serta mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Ekstrem, Gelombang Ekstrem, Abrasi, dan Tanah Longsor Tahun 2025/2026 melalui Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025.
Status tersebut berlaku sejak 15 September 2025 hingga 30 April 2026.

Menanggapi berbagai kejadian tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, serta angin kencang di berbagai wilayah Indonesia.
BNPB juga meminta masyarakat rutin memantau informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini melalui kanal resmi BMKG, menjaga kebersihan lingkungan, dan memastikan saluran drainase berfungsi baik guna mencegah genangan maupun bencana hidrometeorologi lainnya.