Bosch Mulai Bangun Pabrik Baru di Cikarang, Siap Produksi Baterai Kendaraan Listrik

0
49
Bosch
DOK: BOSCH

(Vibizmedia-Nasional) Raksasa industri teknologi asal Jerman, Bosch, resmi memulai pembangunan fasilitas manufaktur baru di kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi. Fasilitas berkonsep modular tersebut akan menjadi pusat lokalisasi produk dan layanan Bosch di Indonesia, sekaligus menyatukan seluruh unit bisnis perusahaan dalam satu kawasan terpadu.

Pabrik baru ini akan berdiri di atas lahan seluas 82.000 meter persegi dan dikembangkan secara bertahap. Salah satu produk utama yang akan diproduksi adalah Battery Management System (BMS), komponen berteknologi tinggi yang berfungsi memonitor dan mengontrol baterai kendaraan bermotor listrik (KBM listrik). BMS merupakan komponen krusial dalam ekosistem kendaraan listrik dan dikategorikan sebagai produk dengan nilai tambah tinggi.

President of Bosch for Southeast Asia, Vijay Ratnaparkhe, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas manufaktur ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kehadiran Bosch di Indonesia.

“Fasilitas manufaktur baru ini akan memungkinkan kami memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang terus berkembang dan mendukung kebutuhan produksi dari semua divisi Bosch di bawah satu atap,” ujar Vijay.

Ia menambahkan bahwa Indonesia dinilai sebagai destinasi investasi potensial karena populasi muda yang melek teknologi, pertumbuhan ekonomi stabil, serta pemerintahan yang dinilai solid. Faktor-faktor ini dinilai mendukung pengembangan industri otomotif dan elektrifikasi di masa depan.

Meski Bosch belum merinci total investasi yang dikucurkan, Managing Director Bosch Indonesia, Pirmin Rieger, menjelaskan bahwa nilai investasi sangat bergantung pada jenis produk yang akan diproduksi.

Menurutnya, porsi biaya terbesar bukan pada konstruksi bangunan, tetapi pada mesin dan lini produksi di dalamnya. Namun, dengan luasan fasilitas mencapai 82.000 meter persegi, Rieger memperkirakan nilai potensi investasi dapat mencapai sekitar 250 juta euro, atau sekitar Rp 4,82 triliun (kurs Rp 19.300).

“Jika melihat kapasitas penuh fasilitas ini, investasi bisa mencapai lebih dari 250 juta euro. Namun realisasinya dilakukan bertahap selama beberapa tahun dan membutuhkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia,” jelas Rieger.

Bosch menargetkan fasilitas ini sudah mulai beroperasi pada awal 2027. Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi beberapa komponen otomotif seperti:

– Electronic Control Unit (ECU)

– Engine Cooling Fan

– Wiper System

Perusahaan juga menyiapkan rencana jangka panjang untuk memperluas kapasitas produksi, terutama terkait industri kendaraan listrik.

“Kami berharap, ketika ekosistem elektrifikasi di Indonesia makin matang, kami dapat melokalkan lebih banyak produk untuk sektor EV, seperti Battery Management System atau komponen lain untuk kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkap Rieger.

Dengan berkembangnya pasar otomotif dan elektrifikasi nasional, Bosch berencana menambah produk lain dalam portofolio produksinya. Namun, ekspansi tersebut akan dilakukan secara bertahap karena memerlukan evaluasi mendalam terkait perkembangan pasar Indonesia.

Kehadiran fasilitas baru Bosch di Cikarang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok industri otomotif dalam negeri, mempercepat adopsi kendaraan listrik, serta meningkatkan kapasitas manufaktur komponen teknologi tinggi di Indonesia.