Pemerintah Kerahkan Dapur Umum di 18 Kabupaten/Kota Terdampak Banjir Aceh

0
213
Kegiatan Posko Dapur Umum bagi masyarakat terdampak banjir di Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subussalam, Provinsi Aceh, Minggu (30/11/2025). (Foto: Posko Bencana Hidrometreologi Aceh)

(Vibizmedia – Aceh) Pemerintah terus menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir di Aceh. Kementerian Sosial (Kemensos) RI bersama Dinas Sosial Kota Subulussalam turut mendirikan empat dapur umum guna memastikan kebutuhan makanan bagi masyarakat yang mengungsi dapat terpenuhi.

Sebelumnya, sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Aceh telah mengoperasikan dapur umum, masing-masing delapan titik di Aceh Tenggara, lima titik di Langsa, lima titik di Pidie, empat titik di Gayo Lues, serta empat titik di Bener Meriah.

Juru Bicara Pengendali Komunikasi Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Murthalamuddin, menyampaikan bahwa seluruh dapur umum tersebut telah mulai beroperasi sejak Sabtu (29/11/2025).

“Lokasi dapur umum diprioritaskan di wilayah yang terdampak paling parah dan memiliki jumlah pengungsi besar,” ujar Murthalamuddin, Minggu (1/12/2025).

Di Kota Subulussalam sendiri, jumlah warga terdampak mencapai 8.959 orang dengan 1.706 jiwa yang mengungsi. Dapur umum disebar di beberapa titik, yaitu di Kecamatan Sultan Daulat yang berpusat di Desa Suka Maju dan Desa Jabi-Jabi, sehingga dapat menjangkau wilayah sekitar yang masih terendam banjir.

Di Kecamatan Rundeng, dapur umum ditempatkan di Desa Suak Jampak, salah satu kawasan yang sempat terisolasi dan masih tergenang. Sementara di Kecamatan Longkib, dapur umum beroperasi di Desa Darul Aman.

Hingga Minggu (30/11/2025) pukul 20.30 WIB, berdasarkan data Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam Hidrometeorologi Pemerintah Aceh, banjir telah berdampak pada 18 kabupaten/kota, 224 kecamatan, dan 1.652 gampong. Total warga terdampak mencapai 104.901 keluarga atau 526.098 jiwa, dengan korban meninggal 102 orang, luka-luka 1.612 orang, dan 116 orang masih dinyatakan hilang. Sebanyak 292.806 jiwa mengungsi di 403 titik pengungsian.

Upaya penanganan cepat, pemulihan akses, serta mitigasi lanjutan terus dilakukan untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana ke depan.