2.000 Personel TNI Dilibatkan dalam Operasi Pemulihan Akses Bencana Sumbar

0
77
Inspektur Kodam XX/TIB Brigjen TNI Heri Susanto (kiri) bersama perwakilan Basarnas, Djefri D.T. (kanan), memaparkan perkembangan terbaru terkait operasi pencarian, evakuasi, dan pemulihan pascabencana di Sumatra Barat dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/12/2025). Dalam kesempatan itu, keduanya menegaskan bahwa percepatan pembukaan akses wilayah terisolasi serta penambahan personel SAR menjadi prioritas utama di lapangan. (Foto: Media Center Penanganan Bencana Sumbar)

(Vibizmedia – Padang) Inspektorat Kodam XX/TIB, Heri Susanto, menyampaikan bahwa TNI bersama seluruh unsur pemerintah terus mempercepat penanganan bencana di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Memasuki hari kelima setelah bencana, berbagai instansi masih bekerja di lapangan untuk pemulihan, pencarian korban, serta percepatan distribusi logistik.

Heri menjelaskan bahwa operasi pencarian dilakukan secara terpadu oleh Basarnas, BNPB, TNI, dan Polri di seluruh wilayah terdampak. Ia menegaskan bahwa masa tanggap darurat baru akan ditutup setelah pemerintah memastikan seluruh proses pencarian dan verifikasi korban selesai.

“Kami tetap melanjutkan pencarian hingga batas waktu yang ditetapkan pemerintah. Saat ini seluruh unsur masih berkonsentrasi pada evakuasi korban serta pemulihan fasilitas umum dan dukungan logistik,” ujar Heri dalam konferensi pers di Media Center Penanganan Bencana Sumbar Kemkomdigi, Kota Padang, Selasa (2/12/2025).

Ia menambahkan bahwa pembukaan akses wilayah menjadi prioritas utama karena sejumlah daerah masih terisolasi akibat longsor dan rusaknya infrastruktur. Koordinasi intensif melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar terus dilakukan untuk memastikan setiap hambatan dapat segera diselesaikan bersama.

“Perbaikan akses dan percepatan distribusi logistik sangat krusial. Pemerintah daerah, TNI, dan pihak swasta perlu bergerak serempak agar wilayah yang terputus bisa kembali terhubung,” jelasnya.

Dalam operasi kemanusiaan ini, TNI mencatat tiga personelnya gugur saat bertugas. Meski medan berat menghadirkan tantangan besar, seluruh pasukan tetap bekerja dengan mengutamakan keselamatan.

Kodam XX/TIB mengerahkan sekitar 2.000 personel yang terdiri dari Babinsa, satuan bantuan (balak), dan unsur pendukung lainnya untuk mempercepat pemulihan. Selain itu, tujuh dapur lapangan telah dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan makanan para pengungsi dan relawan.

Pemprov Sumbar sebelumnya melaporkan bahwa sejumlah wilayah seperti Kota Padang Panjang dan Kota Pariaman menunjukkan perkembangan signifikan dalam pemulihan, dan sebagian besar pengungsi di daerah tersebut telah kembali ke rumah.

Namun, wilayah selatan Sumbar seperti Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, serta beberapa titik di Kota Padang masih membutuhkan penanganan intensif karena medan berat dan luasnya dampak bencana.

Tim gabungan terus membuka jalur yang terputus, menyalurkan bantuan logistik, serta melanjutkan pencarian korban di area paling terdampak. Dengan kondisi cuaca yang mulai membaik, pemerintah berharap seluruh tahap tanggap darurat dapat dituntaskan sesuai jadwal sebelum memasuki fase pemulihan pascabencana.