
(Vibizmedia – Aceh) Setelah beberapa hari terputus akibat banjir bandang dan tanah longsor, jalur lintas nasional yang menghubungkan Aceh Tamiang dan Medan (Sumatra Utara) kini kembali bisa dilewati.
“Benar, jalan nasional Aceh Tamiang–Sumut sudah normal dan truk besar pun dapat melintas,” ujar Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, saat dikonfirmasi Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, Selasa (2/12/2025).
Dengan dibukanya kembali akses tersebut, ia berharap distribusi logistik menuju wilayah terdampak dapat lebih lancar. Aceh Tamiang sebelumnya menjadi salah satu kawasan yang paling parah dihantam bencana sejak 28 November 2025.
Meski kondisi ruas jalan mulai stabil, Armia tetap mengingatkan masyarakat, khususnya para pengendara, untuk berhati-hati karena hujan masih turun di sejumlah titik. Ia menyebut jalur Aceh Tamiang–Sumut, terutama di kawasan Seumadam, kini sudah bebas dari longsor. Genangan air yang sebelumnya setinggi dada orang dewasa juga telah surut hingga sekitar lutut, meski masih terdapat tumpukan sisa material tanah di beberapa lokasi.
“Sampai saat ini, data korban meninggal yang kami terima berjumlah 22 orang. Tim gabungan terus melanjutkan pencarian, meski ada beberapa area yang masih sulit dijangkau,” katanya.
Akses Babahrot – Aceh Barat Daya
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Aceh, Mawardi, melaporkan bahwa jalur Babahrot–Tongra–Terangun menuju Blangkejeren kini dapat dilalui kendaraan roda empat.
Informasi itu disampaikan Tim Bank Aceh Syariah dan Pejabat Pembuat Komitmen BP2JN Aceh yang sudah mencoba melintas pada Senin (1/12/2025) sore. Walaupun dapat dilewati, Mawardi menegaskan bahwa sejumlah ruas jalan nasional masih mengalami kerusakan berat dan bahkan terputus akibat bencana, sehingga pengendara harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Mawardi menambahkan, mobil berpenggerak 4×4 menjadi pilihan paling ideal untuk melewati jalur tersebut. Petugas lapangan juga disiagakan untuk membantu dan mengarahkan kendaraan yang melintas.
Pemerintah Aceh bersama berbagai pihak terus bekerja memulihkan akses dan mempercepat penyaluran bantuan ke seluruh wilayah terdampak bencana.








