Seperti diketahui, laju pertumbuhan ekonomi global telah kehilangan momentumnya pada September lalu. Dataoutput pabrik Tiongkok merosot lagi, pertumbuhan sektor manufaktur zona euro melemah, sementara pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) masih tetap landai. Survei bisnis terbaru di Asia, Eropa, dan AS juga menunjukkan situasi yang lebih suram dan tampaknya akan membuat bank sentral membuat kebijakan moneter longgar lebih lama lagi. Survey bisnis yang dilakukan AIG misalnya, menunjukkan bahwa fase ekspansi di sektor jasa Australia melambat pada bulan September.
Sementara itu, survei tentang pabrik dan sektor jasa Tiongkok memperlihatkan negara terbesar kedua di dunia itu sedang melambat lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Pemangkasan tenaga kerja juga sudah terjadi di Tiongkok. Perlu dimengerti, Tiongkok merupakan pengimpor bahan baku dari banyak negara produsen komoditas, seperti Australia, Brasil, dan Kanada. Penurunan aktivitas manufaktur di Tiongkok memengaruhi juga perekonomian dan nilai tukar di negara pengekspor komoditas, seperti Australia yang makin hari defisit perdagangannya makin membengkak.









