Dollar Australia pada pagi akhir pekan ini (9/10) bergulir di teritori positif mendekati harga tinggi September terhadap dollar AS, setelah berhasil memperpanjang kenaikan terhadap dollar AS didukung oleh harga komoditas terkerek harga naik minyak mentah dunia, serta sentimen negatif pada dollar AS setelah rilis notulen FOMC yang menjelaskan penundaan suku bunga karena kekwhatiran pada prospek perekonomian global dan resiko penurunan inflasi.
Risalah notulen tersebut menujukan bahwa The Fed memang khawatir pada resiko penurunan inflasi akan semakin lama saja pada target 2%. Pelaku pasar terutama carry trade semakin percaya bahwa The Fed tidak akan membuat kebijakan hingga awal Desember sehingga masih tersedia waktu untuk memanfaatkan keuantungan dari selisih suku bunga.