Dalam 5 Tahun Terakhir, Investasi Pertambangan AS di Indonesia Mencapai USD 8 Miliar

0
1282
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Catatan hasil dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat berdasarkan hitungan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ada sebesar USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 32,4 triliun rencana investasi Amerika Serikat (AS) di Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan bahwa rencana investasi AS dalam bentuk perluasan investasi di bidang tembakau, makanan dan minuman mencapai USD 1 miliar, pada bidang kelistrikan mencapai USD 600 juta, industri alat berat atau permesinan mencapai USD 12 juta, hilirisasi sektor agro mencapai USD 750 juta dan bentuk statement of investment pada sektor kertas dan percetakan.

Selain itu, Franky mengatakan rencana investasi yang disampaikan investor AS dalam kunjungan di Washington DC ini, target diversifikasi investasi AS ke Indonesia tercapai sebab sektor usaha yang dimasuki diluar sektor pertambangan.

Besarnya investasi sektor pertambangan Amerika Serikat di Indonesia mulai dari tahun 2010 hingga triwulan III-2015 telah mencapai 90%. Dari catatan BKPM investasi AS di Indonesia sebesar USD 8 miliar yang terdiri dari 5 sektor besar diantaranya Pertambangan USD 7,2 miliar, perdagangan/reparasi sebesar USD 258 juta, industri makanan USD 167 juta, industri kimia/farmasi sebesar USD 56 juta dan industri alat angkut USD 142 juta.

Hal lainnya, BKPM mendukung ketahanan energi di Indonesia melalui outward investment, gas yang dihasilkan akan digunakan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas di Indonesia. Sebagai catatan adanya outward investment perusahaan Indonesia ke AS sebesar USD 175 juta oleh anak perusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN), PT Saka Energi.

Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here