Tingkatkan Produksi Buah Nusantara, Presiden Dorong Bupati Siapkan Lahan Hingga 50 Hektar Per Kabupaten

0
940
Presiden Joko Widodo Meninjau Hasil Buah di Tanah Air Saat Meresmikan Festival Bunga dan Buah Nasional 2015 di Lapangan Institut Pertanian Bogor. FOTO : SETPRES/EDITIA

(Vibizmedia – Nasional) Gerakan revolusioner, upaya pemerintah dalam meningkatkan konsumsi per kapita dan ekspor buah nusantara untuk mengurangi impor buah-buahan.

Tim komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa Presiden menekankan untuk menggerakkan konsumsi dan produksi buah dan bunga nusantara harus dimulai dari sekarang melalui edukasi generasi muda untuk menyukai buah nusantara.

Presiden sampaikan untuk mewujudkannya melalui kampanye agar masyarakat dapat mengkonsumsi buah nusantara, dengan tersedianya buah-buah nusantara disetiap ruang makan keluarga Indonesia guna menciptakan masyarakat yang sehat dan mendorong hasil petani buah.

Gerakan revolusi yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas bunga dan buah nusantara ini, diinisiasi oleh Institut Pertanian Bogor mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo.

Presiden sampaikan pengalamannya dalam perjalananan ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, dirinya saat mengunjungi sebuah hypermarket yang memiliki 180 cabang tersebar di banyak negara, yang menjual buah-buahan dari Indonesia yang dikemas dengan baik, disajikan dalam tatanan dan outlet serta ditawarkan dengan harga yang baik.

Produk buah tersebut seperti Manggis dari Jawa Barat, Pepaya dari Boyolali, Semangka dari Sragen, Nanas dari Lampung dan Mangga dari Cirebon, ungkap Presiden Jokowo, Sabtu (28/11).

Selama ini, pada supermarket di luar negeri hanya terdapat buah-buahan yang berasal dari Thailand, Brazil dan Israel, tetapi saat ini, buah-buahan yang berasal dari Indonesia, sehingga Presiden mengajak semua pihak untuk mendorong semua pihak agar buah-buahan Indonesia masuk ke pasar dunia.

Kedepannya substitusi barang impor harus diganti produk dalam negeri untuk memperbaiki neraca perdagangan, menambah penghasilan petani. Untuk itu, Presiden mendorong kesediaan para kepala daerah, bupati untuk menyiapkan lahan 5-50 hektar setiap kabupaten untuk fokus menjadi produsen buah dan bunga baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Disamping itu juga Presiden meminta agar PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk menyiapkan lahan seluas 10.000 hektar untuk memproduksi buah-buahan karena selama ini hanya fokus pada karet, sawit, kopi dan teh saja, ungkapnya.

 

Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here