Kantor Otorita statistik Filipina siang ini (12/5) melaporkan bahwa tingkat ekspor Filipina secara tidak terduga meningkat cukup tajam di bulan Maret, setelah dua bulan sebelumnya mencatat kontraksi berturut-turut. Ekspor Filipina tercatat naik 2,1 persen (yoy) di bulan Maret. Pertumbuhan ekspor ini kontras dengan yang tercatat di bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 2,96 persen.
Meski demikian rebound ekspor ini masih jauh dari harapan ekonom yang mengharapkan laju pertumbuhan ekspor dapat menyentuh kisaran 3 persen. Kontributor terhadap rebound ekspor di bulan Maret antara lain ekspor minyak kelapa yang tercatat melonjak 141,1 persen di bulan Maret dari tahun sebelumnya dan ekspor mesin dan peralatan transportasi yang juga melonjak 42,4 persen dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, ekspor kerajinan kayu dan mebel justru anjlok 29,8 persen.
Meski kondisi ekonomi domestik Jepang masih memprihatinkan, Jepang hingga saat ini masih menjadi negara tujuan ekspor utama Filipina yang berkontribusi sekitar 20,8 persen terhadap total ekspor keseluruhan. Meski demikian, seiring dengan masih lemahnya ekonomi Jepang, maka pada kuartal pertama tahun ini, total ekspor ke Jepang tercatat turun 0,2 persen dari tahun lalu.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









