Akhir pekan lalu (15/5), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami penurunan surplus perdagangan sebesar 59,78 persen dari US$ 1,13 miliar pada Maret 2015 menjadi US$ 454,4 juta sepanjang April 2015. BPS yang merilis angka tersebut menjelaskan, berkurangnya surplus terjadi akibat penurunan ekspor minyak dan gas bumi (migas) akibat pelemahan harga komoditas tersebut.
Ekspor nonmigas April 2015 dilaporkan mencapai US$11,63 miliar, turun 0,17 persen dibanding Maret 2015, demikian juga bila dibanding ekspor April 2014 turun 0,13 persen. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-April 2015 mencapai US$52,14 miliar atau menurun 11,02 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$44,98 miliar atau menurun 6,43 persen.
Adapun penurunan terbesar ekspor nonmigas April 2015 terhadap Maret 2015 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$199,3 juta (11,73 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$270,8 juta (17,18 persen).
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









