Deflasi Mengancam Korea, Harga Produsennya Lanjutkan Kontraksi

0
638

Bulan ini, Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) kembali menurunkan prospek pertumbuhan negara-negara dengan ekonomi besar, termasuk Amerika Serikat (AS), Korsel dan Tiongkok. IMF menurunkan prospek ekonomi “Negeri Ginsng” ini dengan alasan turunnya permintaan domestik yang menahan laju kegiatan ekonomi terbesar keempat di Asia dan termasuk kelompok 10 negara ekonomi besar dunia ini. Seperti diketahui momentum pertumbuhan ekonomi Korsel memang mulai redup sejak tragedi Feri pada April 2014 lalu.

Sejalan dengan diturunkannya proyeksi pertumbuhan Korsel tahun ini, terlihat bahwa harga produsen di negara ini pun masih terus tertekan. Seperti dilaporkan Bank of Korea (BOK) pagi ini (19/5) melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) di Korea Selatan (Korsel) untuk periode April dilaporkan tidak berubah dari bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 0,1 persen. Pada April ini IHP Korsel masih berada pada skor 101,8, sama dengan bulan sebelumnya.

Di antara komponen pembentuk IHP Korsel, produk harga pertanian, kehutanan dan kelautan turun 1,7 persen di bulan April, sementara produk manufaktur dan produk industri mencatat penurunan sebesar 0,2 persen. Sementara itu harga listrik, gas dan air bersih tidak berubah, tapi sektor jasa mencatat pertumbuhan sebesar 0,2 persen. Secara tahunan, IHP mencatat penurunan sebesar 3,6 persen setelah sempat jatuh 3,7 persen pada bulan sebelumnya.

Read more

Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here