Bulan lalu, IMF dikabarkan telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan euro. Namun demikian lembaga donor internasional itu masih tetap memperingatkan rapuhnya prospek kawasan pengguna mata uang tunggal itu terkait dengan krisis Ukraina dan ketidakpastian masa depan Yunani. Harus dipahami bahwa krisis Yunani memang tidak dapat dikesampingkan, di mana krisis ini bisa mengganggu ketenangan pasar keuangan
Sayangnya prediksi IMF tidak sepenuhnya tepat, pasalnya saat ini justru pertumbuhan ekonomi kawasan euro di bulan Mei mulai kehilangan momentum pertumbuhannya memasuki bulan keduanya berturut-turut dengan bisnis jasa dan manufaktur yang bergerak lambat. Seperti dilaporkan siang ini (21/5), skor PMI Komposit untuk kawasan euro pada Mei ini dilaporkan turun menjadi 53,4 dari 53,9 yang tercatat di bulan April.
Sementara itu PMI flash manufaktur kawasan euro justru dilaporkan naik menjadi 52,3 pada Mei ini dari akor 52 yang tercatat di bulan sebelumnya dan PMI jasa turun lebih dari yang diperkirakan menjadi 53,3 di bulan Mei ini dari 54,1 yang tercatat di bulan lalu.
Stephanie Rebecca/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens









