(Vibizmedia – Nasional) Dengan berkembangnya dinamika tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kota, maka banyak kota-kota baik di negara maju maupun negara berkembang yang berlomba-lomba menerapkan konsep smart city atau kota pintar.
Kota dapat dikatakan smart city jika kota tersebut mengunakan teknologi digital dalam peningkatan kualitas layanan kota yang ramah lingkungan secara efisien dalam meningkatkan efektivitas interaksi dengan warganya.
Konsep ini berkembang akibat isu yang terjadi akibat masalah lingkungan hidup seperti global warming, keterbatasan sumber daya dan energi, pertumbuhan populasi dan masalah urbanisasi.
Sampai saat ini sudah 10 kota dan kabupaten lebih di Indonesia yang telah menjadi smart city, dengan konsep yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan tiap daerah sesuai dengan valuenya. Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memberikan contoh kota Pekalongan dengan fokus batik dengan membuat e-commerce untuk mempromosikan dan meningkatkan bisnis batik di Pekalongan.
Secara baku pemerintah tidak memberikan aturan baku terhadap konsep smart city cukup dengan dua acuan seperti adanya back office yang digunakan sebagai pendukung sistem dan juga layanan aplikasi untuk membantu masyarakat.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Antara
