(Berita Daerah – Nasional) Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan bahwa ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia, karena berbeda dengan sumber daya alam yang berpotensi habis. Untuk itu diperlukan dukungan agar ekonomi kreatif bisa terus tumbuh dan berkembang di dalam negeri untuk kemudian bisa menjadi penyangga perekonomian nasional.
Triawan Munaf di Jakarta, Rabu (8/7) mengatakan jika sumber daya alam seperti contohnya sumur minyak yang banyak terdapat di Indonesia, namun berpotensi habis. Sedangkan sumur kreativitas yang berasal dari anak-anak bangsa Indonesia tidak akan habis dan terbarukan secara terus menerus.
Oleh karena itu ekonomi kreatif ini harus dibuat ekosistemnya karena bisa muncul dimana saja dan perlu terus digarap. Hal tersebut harus dilakukan karena ekonomi kreatif menjadi masa depan bagi bangsa Indonesia. Di luar negeri sendiri ekonomi kreatif disebut dengan orange economy atau ekonomi yang berdasarkan kegembiraan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh Bekraf untuk mendorong usaha-usaha baru pada sektor ekonomi kreatif ini adalah dengan fokus kepada perpajakan. Tujuannya yaitu membebaskan pajak kepada para pelaku usaha baru agar bisa lebih berkembang lebih baik tanpa dibebani oleh pajak di awal berdirinya.
Selain itu Bekraf juga harus bisa menjamin dan memberikan perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI) pada dunia ekonomi kreatif, sebagai bentuk perlindungan nyata bagi insan kreatif nasional terhadap berbagai macam bentuk pembajakan yang sangat merugikan.
Bekraf sendiri akan membawahi 16 subsektor yaitu diantaranya bidang aplikasi dan game developer, arsitektur desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.
Kontribusi ekonomi kreatif bagi perekonomian nasional semakin besar tidak hanya mampu mendatangkan devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga semakin mampu menyerap tenaga kerja di dalam negeri. Untuk itu dibutuhkan keseriusan agar ekonomi kreatif menjadi masa depan Indonesia.
Akbar Buwono/Regional Analyst at Vibiz Research/VM/BD Editor : Eni Ariyanti image: ant