
(Vibizmedia – Nasional) Ekonomi kreatif kedepannya dapat menjadi pilar perekonomian, bahkan pertumbuhan sektor ekonomi kreatif mencapai 5,76%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, listrik, gas dan air bersih.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa lompatan perekonomian dapat digerakkan oleh Industri kreatif dan teknologi informasi dibandingkan yang sebelumnya mengandalkan sumber daya alam dan pertanian.
Ekonomi kreatif di Indonesia semakin menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, membuktikan bahwa ekonomi kreatif memiliki kontribusi dalam perekonomian nasional, ungkap Presiden Jokowi saat acara dialog temu kreatif nasional di Indonesia Convention Exibition, BSD City, Selasa (4/8).
Menjadi akselator pertumbuhan ekonomi, alasan inilah yang mendorong Presiden Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif atau yang dikenal Bekraf dan menyiapkan anggarannya sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah terharap pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.
Industri kreatif membutuhkan sinergi dan kerjasama antara para inventor yang dapat menggerakkan sektor ekonomi kreatif yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar, salah satunya melalui temu kreatif nasional yang melibatkan para pelaku industri dan ekonomi kreatif untuk curah pikiran, curah gagasan, berbagi pengalaman, unjuk kerja, unjuk kreativitas untuk kemajuan sektor ini.
Dalam menghadapi tantangan kedepan yang semakin berat, Presiden mendorong agar para pelaku industri kreatif dapat bersaing dengan produk-produk ekonomi kreatif impor.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela