Indonesia Berperan Dalam Menentukan Stabilisasi Iklim Dunia

0
818
Konferensi Pers Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Siti Nurbaya Usai Bertemu Presiden Joko Widodo Di Istana Merdeka, 31 Agustus 2015. FOTO : VIBIZMEDIA.COM/RULLY

(Vibizmedia – Nasional) Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki karakter dan kekhasan, tidak sekedar mengikuti apa yang menjadi kemauan dunia.

Dengan menerima Utusan Khusus Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumatmadja dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Situ Nurbaya di Istana Merdeka, Senin (31/8).

Dalam rangka menghadiri konferensi perubahan iklim dunia di Paris 30 November hingga 11 Desember mendatang, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan bahwa dalam forum dunia tersebut, tim pengarah dipimpin oleh Sarwono Kusumaatmadja sudah disiapkan.

Pangan, Energi dan Air menjadi fokus yang akan dibicarakan, yang juga menjadi pesan Presiden terhadap delegasi Indonesia, perubahan proporsionalitas di dalam penurunan emisi dari 26% usaha nasional sendiri atau 41% dukungan global, di proyeksikan tahun 2030 Indonesia akan menurunkan emisi menjadi 29%, sehingga di pada tahun itu Indonesia mengalami peningkatan besar dalam sektor energi, ungkap Siti, Senin (31/8).

Selain itu, delegasi harus dapat menunjukkan karakter bangsa Indonesia dan tajam. Dengan posisi Indonesia yang unik, dalam perubahan iklim ini, Indonesia bukan hanya sebagai korban tetapi sebagai pihak yang menentukan sukses atau tidaknya dunia melakukan stabilisasi iklim.

Indonesia memang mempunyai keistimewaan sehingga dikatakan beberapa pihak bahwa Indonesia mempunyai peranan leadership, itu yang harus didorong untuk menciptakan dinamika dalam perubahan iklim ini, ungkap Sarwono, Senin (31/8).

Dalam Conference of Parties (COP) 21 di Paris, Perancis yang akan dihadiri 195 negara anggota, akan ada kesepakatan global yang harus dilaksanakan secara konsekuen oleh masing-masing negara anggota, kesepakatan dari Indonesia adalah menurunkan emisinya yang berasal dari CO2 yang berasal dari bahan bakar berpengaruh terhadap pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim, ungkap Rachmat.

Journalist  : Rully
Editor       : Mark Sinambela

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here