Perlambatan ekonomi Tiongkok yang masih terus berlangsung hingga hari ini nampaknya cukup menjadi momok bagi Amerika Serikat (AS), hal ini pulalah yang membuat The Fed pada dini hari tadi mengumumkan bahwa suku bunganya masih akan ditahan pada zero level. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lambat ini dapat dilihat sebagai sebuah “keuntungan” bagi AS pada jangka panjang. (Lihat juga: Suku Bunga AS Tidak Jadi Naik)
Mengapa demikian? Saat ini perlambatan ekonomi Tiongkok disebabkan karena negara tersebut sedang mengubah haluan penggerak ekonomi negaranya dari yang semula bertumpu pada manufaktur dan properti saat ini sedang dipayakan ke konsumsi dan jasa. Jika Tiongkok sedang berusaha fokus beralih ke sektor jasa, maka disinilah kesempatan emas bagi AS untuk masuk ke negara dengan ekonomi terkuat ke-2 di dunia saat ini. Perusahaan-perusahaan AS yang bergerak di bidang perangkat lunak dan hiburan nampak memiliki potensi besar untuk masuk ke pasar Tiongkok jika regulasinya mendukung.
