(Vibizmedia – Nasional) Jumlah cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir Agustus 2015 mencapai USD 105,3 miliar, sedangkan data berjalan kemarin turun ke USD 103 miliar, menindaklanjuti penurunan devisa tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menggelar rapat terbatas bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Matrowardojo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad serta Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah sedang berupaya untuk memperkuat cadangan devisa. Dalam pertemuan ini, juga membahas upaya pemerintah dalam meningkatkan ekspor ditengah kondisi global yang sedang mengalami tekanan, harga komoditas dan volume perdagangan dunia yang mengalami penyesuaian.
Peningkatan ekspor dapat mendorong surplus pada neraca perdagangan dan peningkatan cadangan devisa dalam negeri. Agus mengatakan beberapa upaya tersebut dengan mengefektifkan impor agar trade balance kita baik sehingga eksportir mempunyai daya saing dan secara umum memperbaiki trade balance kita, ungkapnya, Selasa (22/9).
Disisi lain, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah menilai di samping mendorong ekspor, juga harus mengupayakan devisa hasil ekspor masuk ke sistem perbankan dalam negeri agar devisa lebih banyak dan lebih lama ada di Indonesia.
Sekalipun ada beberapa pengecualian bagi eksportir minyak dan gas, dengan telah diberlakukannya aturan Kementerian Perdagangan terkait Letter of Credit (L/C), pemerintah sedang menyiapkan kebijakan baru untuk menahan devisa didalam negeri dalam waktu yang cukup panjang.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela