Kondisi Malaysia kian mengkhawatirkan. Selain kondisi politik yang semakin keruh, situasi ekonomi negara tetangga ini pun semakin memburuk. Asing tampakya berbondong-bondong keluar dari Malaysia. Per akhir Juli 2015, dana asing yang keluar dari bursa Malaysia sudah mencapai USD3 miliar. Perlu dipahami, Malaysia adalah negara yang sangat tergantung dengan sumber daya alamnya, yakni kelapa sawit. Dengan harga CPO yang anjlok sekarang, otomatis perekonomian negara ini terpukul hebat. Selain itu, Malaysia kini juga tengah mengalami masalah politik yang pelik. Hal ini akan menjadi masalah besar dan menjadi batu sandungan negara tersebut untuk menstabilkan perekonomiannya.
Departemen Statistik Malaysia siang ini (23/9), melaporkan bahwa laju inflasi harga konsumen di negaranya pada bulan Agustus lalu lebih lambat dari yang tercatat dibulan sebelumnya, bulan Juli. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa laju inflasi indeks harga konsumen Malaysia pada Agustus lalu tumbuh sebesar 3,1 persen (yoy) menyusul pertumbuhan sebesar 3,3 persen (yoy) yang tercatat dibulan Juli. Laju inflasi pada bulan Agustus lalu selain lebih rendah dari yang tercatat di periode sebelumnya, ternyata juga lebih rendah dari prediksi ekonom yang semula memperkirakan laju inflasi di bulan tersebut akan tercatat sebesar 3,0 persen. Dapat dilihat tren inflasinya pada gambar dibawah ini:
