Bank Dunia untuk Asia Pasifik dan Timur memprediksi kelesuan ekonomi dan guncangan sektor keuangan masih akan membayangi kawasan Asia Timur dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu yang menjadi perhatian utama Bank Dunia saat ini adalah perekonomian Tiongkok, yang diramalkan akan terus melambat hingga 2017 mendatang setelah diyakini tumbuh 7 persen pada tahun 2015 ini, meski terlihat cukup mustahil. Pasalnya, karena perlambatan di Tiongkok, maka pertumbuhan negara-negara berkembang di Asia Timur melemah karena tengah berupaya mendapatkan keseimbangan dan kemungkinan normalisasi kebijakan suku bunga The Fed AS.
Menurut Bank Dunia, perlambatan ekonomi yang akan terjadi di Tiongkok pada 2016-2017 mendatang merupakan dampak upaya otoritas terkait di negara tersebut mengendalikan dan menangani resiko penurunan ekonomi. Kebijakan stabilisasi ekonomi Tiongkok yang tengah menjadi sorotan saat ini adalah pemangkasan utang negara, pelarangan menabung di luar sistem perbankan, dan serta memperbesar peran negara dalam sistem keuangan. Harus dipahami bahwa jika pertumbuhan Tiongkok semakin melambat, maka dampaknya dapat dirasakan di seluruh kawasan, terutama di negara-negara yang terhubung dengan Tiongkok melalui perdagangan, investasi dan pariwisata.