Ditengah tren perlambatan ekonomi global yang telah berdampak pada perekonomian nasional, Bank Dunia untuk Indonesia kembali memperingatkan untuk pemutusan hubungan kerja (PHK) masih akan berpotensi terjadi di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur dan pertanian. Perekonomian nasional yang melambat disinyalir menjadi penyebab rendahnya penyerapan tenaga kerja. Pasalnya kejatuhan harga komoditas yang mulai terjadi sejak 2012 silam telah memangkas pertumbuhan ekonomi daerah-daerah yang kaya akan sumber daya alam (SDA), seperti di Kalimantan dan Sumatera.
Di sisi lain, lemahnya permintaan ekspor dari negara mitra dagang seperti Tiongkok juga turut menjadi masalah utama yang harus dipikul para perusahaan yang bergerak di bidang sektor komoditas. Tekanan-tekanan inilah yang harus diakui sangat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan efisiensi pekerja terutama di industri pertanian dan manufaktur. Bank Dunia sendiri memproyeksikan laju ekonomi Indonesia pada tahun 2015 ini akan melambat dengan prediksi pertumbuhan sebesar 4,7 persen, dibawah target yang dipatok pemerintah yaitu 5 persen.