Sebelumnya sudah dilaporkan bahwa, kinerja ekspor impor dan posisi neraca perdagangan Malaysia untuk periode Agustus 2015 berhasil meroket dari bulan sebelumnya. Dalam rilis tersebut tercatat bahwa aktivitas ekspor Malaysia berhasil bukukan pertumbuhan yang lebih cepat pada bulan Agustus lalu dari yang diperkirakan sebelumnya, sementara aktivitas impor justru bukukan penurunan yang tak terduga. Namun meski posisi neraca perdagangannya membaik, situasi ekonomi dan politik di negara ini masih belum kondusif mengingat masih tingginya sentimen negatif baik dari domestik maupun eksternal dan bukan tidak mungkin perekonomian di negara ini bisa memburuk di kemudian hari. (Lihat juga: Surplus Dagang Malaysia Meroket Oleh Aktivitas Ekspornya)
Untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi yang lebih buruk, rencananya pada tahun 2016 mendatang Pemerintah Malaysia akan mengerek pajak masyarakat kelas menengah atasnya. Kenaikan pajak penghasilan orang kaya tersebut bertujuan untuk menambal defisit anggaran Negeri Jiran tahun 2016. Adapun warga Malaysia dengan penghasilan RM 600.000 hingga RM 1 juta per tahun (sekitar Rp 2 miliar-Rp 3,2 miliar) akan dikenakan pajak sebesar 26 persen, dari yang semula hanya sebesar 25 persen. Sementara masyarakat yang memiliki pendapatan lebih dari RM 1 juta setahun harus membayar pajak sebesar 28 persen.