
(Vibizmedia – Nasional) Saat ini, pemerintah memilih untuk memfokuskan diri pada infrastruktur dan pangan serta pengendalian subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).
Presiden Joko Widodo mengatakan ditengah-tengah perlambatan ekonomi, nilai tukar rupiah yang naik turun, pemerintah menyakini bahwa jalan yang dilalui saat ini dalam jangka menengah panjang adalah jalan yang benar.
Presiden sampaikan bahwa Indonesia memerlukan sebuah transformasi fundamental ekonomi dari sebelumnya yang selalu bertumpu pada konsumsi dan penjualan komiditi serta penjual bahan-bahan mentah sudah waktunya berubah menjadi dari sektor konsumsi ke produksi, konsumsi ke investasi, konsumsi ke industri dan konsumsi ke hilirisasi.
Indonesia pernah mengalami kelimpahan pada sektor komoditas sekitar tahun 80an dalam bentuk minyak bumi, kayu dan minerba, ungkap Presiden Jokowi saat bertemu dengan warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS), di Wisma Tilden, Wisma Dubes RI di AS, Minggu (25/10) sore waktu setempat.
Bangsa Indonesia terus menerus bertumpu pada sumber alam, sehingga lupa untuk menyiapkan industri, investasi dan hilirisasinya dan inilah yang menjadi kesalahan dimasa lalu. Untuk itulah pemerintah sekarang mulai untuk mengerjakannya dan sebagian telah dikerjakan yang akan mulai dapat dirasakan pada tahun ketiga, ungkapnya.
Journalist : Rully
Editor : Mark Sinambela
Pic : Setpres