Dolar Singapura semakin tergerus oleh dolar AS setelah isu kenaikan suku bunga The Fed naik diberi harapan. Perkembangan terbaru melalui FOMC statement tadi malam bahwa The Fed masih membuka harapan kenaikan suku bunga di akhir tahun ini. Imbas isu tersebut, pelarian modal keluar dari Emerging Market (EM) seperti Singapura sulit dihindari dan investor kembali memilih dolar dari ancaman volatilitas investasinya.
Baru saja dikabarkan bahwa data tingkat pengangguran (unemployment rate) preliminary Singapura mencoba mempengaruhi kurs dengan angak stabil di 2% di kuartal ketiga ini. Namun pasar tampaknya mengharapkan lebih baik daripada stagnan, dan kuatnya sentimen eksternal pengaruh data domestik tersebut diabaikan. Sementara itu pada dasarnya fundamental Singapura masih dipertanyakan dengan kondisi output industri terkontraksi serta inflasi rendah membuat dolar Singapura tidak menarik.